Demam dan pilek bukanlah suatu penyakit, melainkan bagian dari gejala selesma (common cold/coryza) yang tidak boleh dianggap sepele. Jika diabaikan, selesma dapat mengundang penyakit lain yang lebih serius. Biasanya, anak balita adalah sasaran yang paling mudah diserang selesma karena daya tahan tubuhnya yang masih rentan. Bahkan, diperkirakan anak balita dapat terkena selesma sebanyak 6-9 kali dalam setahun.

Munculnya selesma diakibatkan oleh berbagai virus, yang salah satunya adalah virus influenza. Jika virus tidak ditangani dengan baik akan mengakibatkan infeksi sekunder yang merupakan perkembangan dari selesma itu sendiri. Di samping itu, virus juga dapat menyebar ke organ tubuh lainnya seperti paru-paru yang dapat menimbulkan radang paru-paru (pneumonia) dan menyerang otak yang dapat menimbulkan radang selaput otak (meningitis), dimana keduanya menimbulkan risiko kematian.

Masa inkubasi selesma rata-rata 2 hari dengan rentang waktu antara 1-4 hari yaitu mulai dari masuknya virus hingga timbulnya gejala penyakit. Setelah itu akan timbul berbagai gejala selesma yang akan bertahan selama 3-7 hari. Selesma ditandai dengan beberapa gejala, di antaranya:

Pilek. Ketika virus masuk ke dalam tubuh si kecil, sistem kekebalan tubuhnya akan memberi respon berupa pembengkakan dan peradangan pada membran hidung. Virus tersebut kemudian merusak sel-sel lendir dan fungsi normal pada hidung sehingga produksi lendir meningkat, dan si kecil pun mengalami pilek dan bersin-bersin.
Batuk. Saat virus menyerang tenggorokan, sel akan memperbanyak diri dan dindingnya menjadi tebal sehingga tenggorokan pun menjadi gatal dan merangsang batuk. Jika si kecil bersin atau batuk, virus ini akan melompat keluar dan menulari orang di sekitarnya.
Demam. Demam adalah reaksi tubuh si kecil saat melawan infeksi.
Letih dan Lesu. Saat sedang sakit, biasanya si kecil akan merasa tidak enak badan, letih dan lesu.
Selesma memang tidak dapat disembuhkan oleh obat apapun yang dijual di pasaran, namun Bunda dapat mengurangi gejalanya dengan memberikan obat yang tepat dari dokter. Selain itu, biarkan si kecil banyak beristirahat, berikan banyak cairan seperti jus dan air hangat, serta berilah ia makanan yang bergizi. Dengan demikian, tubuh si kecil akan membentuk anti bodinya sendiri untuk melawan virus yang menyerang tubuhnya.