JALAN-JALAN PAGI BERSAMA BAYI
oleh Seseorang, 14 Tahun Yang Lalu
Seperti kita, bayi pun senang diajak menikmati suasana menyenangkan di luar rumah.
"Ajak bayimu jalan-jalan, biar tidak bosan," ujar sang mertua kepada Wita. Memang, sudah tiga hari ini bayi Wita yang baru berusia 4 bulan tidak diajak ke luar rumah. Kebosanan sang bayi dianggap mertua Wita sebagai biang kerewelannya. Benar saja, baru beberapa langkah si kecil beranjak dari rumah, tampak ekspresi wajahnya yang gembira. Kerewelannya berganti menjadi hentakan-hentakan riang kaki dan tangannya. "Betul kan kata Mama, dia bosan, ingin diajak keluar," seru sang mertua.
Memang, seperti dikatakan Ima Sri Rahmani, Psi., jalan-jalan pagi dan sore memiliki banyak manfaat bagi bayi. Salah satunya memberikan banyak nuansa baru kepada bayi yang mungkin akan menghilangkan kebosanannya. "Tapi manfaat psikologis ini belum terlalu kelihatan, pengaruhnya lebih ke arah fisik," tambah psikolog dari Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah ini.
SEDERET MANFAAT
Selama diajak berjalan-jalan, bayi mendapat berbagai stimulasi yang mungkin tidak didapatnya di rumah. Semakin banyak terstimulasi, maka bayi akan semakin banyak belajar, bukan? Inilah beberapa di antaranya:
* Udara Segar
Jalan-jalan pagi memungkinkan bayi mendapatkan udara yang masih relative segar di pagi hari. Hal ini baik untuk mengembangkan fungsi-fungsi tubuhnya. Bila udara yang dihirup bersih tentu kondisi tubuh pun akan lebih kondusif terhadap proses pertumbuhannya. Selain itu, cuaca pun belum terlalu panas atau masih hangat. Sinar matahari pagi baik bagi pertumbuhan tulang-tulangnya.
Untuk di kota besar seperti Jakarta, Ima menyarankan jalan-jalan pagi dilakukan antara pukul 6 hingga 8 pagi. Lebih dari jam delapan sebaiknya tidak dilakukan mengingat polusi sudah begitu merusak udara Jakarta. Mungkin di pinggiran Jakarta atau kota-kota lain yang relatif bersih bisa dilakukan hingga pukul sembilan. Lebih dari itu, radiasi sinar matahari tidak baik untuk kulit bayi dan juga orang dewasa. Sedangkan jalan-jalan sore bisa dilakukan antara pukul 4 hingga 6 sore.
* Pembiasaan Aktivitas
Bila bayi terbiasa jalan-jalan pagi dan jalan-jalan sore, dia akan mendapatkan rutinitas waktu bermain sehingga mudah bagi kita untuk memberikan aktivitas yang dapat merangsang kerja otaknya. Pembiasaan ini membuat di waktu-waktu tersebut bayi dalam keadaan segar sehingga dia bias beraktivitas dengan lebih bersemangat.
Di waktu-waktu ini pun cuaca sudah mulai hangat sehingga proses mengenal lingkungan dapat berjalan dengan baik. Bayi juga merasakan nuansa yang berbeda antara di dalam dan di luar rumah.
* Stimulasi Penglihatan
Di luar rumah, banyak hal baru yang bisa dilihat bayi. Hal ini akan melatih organ penglihatannya. Anak usia 3-4 bulan kan sudah bisa melihat lebih jernih. Stimulus yang datang dari luar ini bisa memperkaya persepsi anak terhadap lingkungannya. Ia bisa melihat pohon, awan, burung, atau berbagai macam karakter manusia yang kebetulan dilihatnya. Ada yang berkumis, berkerudung, berkacamata, berambut panjang, dan lainnya. "Hal ini akan membuat kepekaan bayi terhadap lingkungan menjadi lebih terlatih," kata Ima.
* Orang Tua Sadar Kelebihan dan Kekurangan Bayinya
Saat jalan-jalan pagi atau sore seringkali menjadi ajang pertemuan sesama orang tua yang memiliki bayi. Di saat itulah terkadang muncul perasaan untuk membandingkan bayi kita dengan bayi tetangga. Hal ini ada baiknya juga selama maksudnya adalah untuk mengetahui kekurangan maupun kelebihan bayi kita. Mungkin dari ngobrol-ngobrol di taman itulah kita jadi tahu bahwa di usia 4 bulan bayi tetangga sudah bisa telentang-tengkurap sendiri, sementara bayi kita belum. Dengan begitu kita bisa segera mengantisipasinya, mungkin dengan cara mendatangi ahli untuk berkonsultasi. Begitu pula jika pertumbuhan bayi kita terlalu cepat yang terkadang menimbulkan dampak kurang baik. Misalnya, di usia 5 bulan bayi kita sudah merangkak padahal bayi-bayi lain baru bisa melakukannya di usia 6-7 bulan. Bila memang normalnya di usia 6-7 bulan setidaknya kita perlu mengawasi bayi untuk tidak sering melakukannya mengingat tulang-tulangnya yang belum cukup kuat.
* Latihan Bersosialisasi
Dari segi kemampuan psikisnya, jalan-jalan berkeliling perumahan memungkinkan bayi berinteraksi dengan anak atau orang dewasa lain. Bila orang tersebut menegur, cobalah untuk menerangkan pada bayi siapakah orang tersebut. "Ini Om Gunawan," misalnya demikian. Meskipun bayi belum terlalu memahami tapi ia akan merekam kata-kata kita. Jika acara perkenalan ini dibiasakan, bayi terlatih untuk berani menghadapi orang yang baru ditemuinya. Beda halnya jika bayi tidak terbiasa dengan lingkungan luar rumah, umumnya ketika melihat orang baru ia akan sulit menerima, takut, cemas, atau merasa aneh. Dengan begitu daya sosialisasinya pun tidak terangsang.
* Mempererat Hubungan
Hubungan batin antara orang tua dengan bayi bisa dijalin lewat aktivitas bersama dalam bentuk apa pun, termasuk jalan-jalan pagi ataupun sore. Manfaatkanlah momen ini untuk mempererat hubungan batin dengan si kecil. Juga bila di jalan ada orang yang memuji kemolekan buah hati kita, pastinya kita akan bangga. Asal tidak terlalu berlebihan hal ini cukup baik menambah keharmonisan hubungan antara kita dengan bayi.
* Sebagai Terapi
Mungkin bayi-bayi tertentu mudah cemas dan takut ketika berada di tempat selain di rumahnya. Nah, jalan-jalan pagi dan sore ini bisa menjadi terapi. Suasana menyenangkan di luar rumah membuat bayi tahu, di luar ternyata situasinya aman-aman saja. Hal ini akan membuat bayi lebih percaya terhadap lingkungannya.
Kita pun bisa memperhatikan perilaku dan sikap bayi. Misalnya, ada bayi yang senang bila ditegur, tetapi ada juga yang tidak mau ditegur apalagi digendong orang asing. Mungkin, ada sesuatu di balik sikapnya itu. Bila sikap itu tampak pada bayi kita dan cukup mengganggu, ada baiknya segera dikonsultasikan pada seorang ahli perkembangan anak. Intinya, acara jalan-jalan di sekitar rumah bisa menjadi sarana belajar bagi orang tua untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan bayinya.
JANGAN KE MAL DULU
Jalan-jalan pagi dan sore seputar rumah atau taman yang hijau, menurut Ima, lebih baik dilakukan daripada jalan-jalan ke mal. Setidaknya hingga anak berusia satu tahun ketika dia sudah bisa menikmati suasana mal yang terkadang sangat ramai dan gaduh. Belum lagi dengan aroma-aroma dari restoran, parfum para pengunjung mal, atau toko baju yang bercampur baur sehingga mengganggu penciuman bayi. Pada bayi-bayi sensitif hal ini akan mudah membuatnya rewel.
Namun, jalan-jalan di lingkungan sekitar rumah pun perlu memperhatikan situasi dan kondisi. Misalnya, pilih jalan-jalan yang relatif teduh atau ditumbuhi pohon-pohon rindang yang membuat bayi lebih segar. Hindari tempat yang gersang, jalan besar yang banyak mobil, dan terpolusi.
Irfan Hasuki.
Ada 4 komentar pada diskusi ini
14 Tahun Yang Lalu
14 Tahun Yang Lalu
14 Tahun Yang Lalu
14 Tahun Yang Lalu