Inisiasi menyusu dini dalam 30 menit pertama kelahiran merupakan salah satu dari 10 langkah menuju keberhasilan menyusui yang berdasarkan Inisiatif Rumah Sakit Sayang Bayi (Baby Friendly Hospital Initiative: BFHI) tahun 1992. Di dalam langkah keempat tertulis “bantu ibu mulai menyusui dalam 30 menit setelah bayi lahir” dengan memfokuskan pada kemampuan alami yang ‘ajaib’ bagaimana bayi memulai menyusu dengan cara bayi merangkak di dada ibunya yang disebut breast crawl dan penjelasannya yaitu ‘Setiap bayi, saat diletakkan di perut ibunya segera setelah lahir mempunyai kemampuan untuk menemukan payudara ibunya dan mengambil minum pertamanya dengan kemampuannya sendiri’.

Tahap-tahap dalam Inisiasi Menyusu Dini

Dalam proses melahirkan, disarankan untuk mengurangi/tidak menggunakan obat kimiawi untuk ibu. Para petugas kesehatan yang membantu ibu menjalani proses melahirkan, akan melakukan kegiatan penanganan kelahiran seperti biasanya. Begitu pula jika ibu harus menjalani operasi Caesar. Setelah lahir, bayi secepatnya dikeringkan seperlunya tanpa menghilangkan vernix (lemak putih). Vernix menyamankan kulit bayi. Bayi kemudian ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Untuk mencegah bayi kedinginan, kepala bayi dapat dipakaikan topi. Kemudian, jika perlu, bayi dan ibu diselimuti. Bayi yang ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dibiarkan untuk mencari sendiri puting susu ibunya (bayi tidak dipaksakan ke puting susu). Pada dasarnya, bayi memiliki naluri yang kuat untuk mencari puting susu ibunya. Saat bayi dibiarkan untuk mencari puting susu ibunya, ibu perlu didukung dan dibantu untuk mengenali perilaku bayi sebelum menyusu. Posisi ibu yang berbaring mungkin tidak dapat mengamati dengan jelas apa yang dilakukan oleh bayi. Bayi dibiarkan tetap dalam posisi kulitnya bersentuhan dengan kulit ibu sampai proses menyusu pertama selesai. Setelah selesai menyusu awal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang, diukur, dicap, diberi vitamin K dan tetes mata. Ibu dan bayi tetap bersama dan dirawat-gabung. Dianjurkan untuk meletakkan bayi sesering dan selama mungkin di dada ibunya. Rawat-gabung memungkinkan ibu menyusui bayinya kapan saja si bayi menginginkannya, karena kegiatan menyusu tidak boleh dijadwal. Rawat-gabung juga akan meningkatkan ikatan batin antara ibu dengan bayinya, bayi jadi jarang menangis karena selalu merasa dekat dengan ibu, dan selain itu dapat memudahkan ibu untuk beristirahat dan menyusui.

Manfaat Inisiasi Menyusu Dini

Beberapa penelitian membuktikan manfaat inisiasi menyusui dini. Dada ibu menghangatkan bayi dengan tepat. Kulit ibu akan menyesuaikan suhunya dengan kebutuhan bayi. Kehangatan saat menyusu menurunkan risiko kematian karena hipotermia (kedinginan). Ibu dan bayi merasa lebih tenang, sehingga membantu pernafasan dan detak jantung bayi lebih stabil. Dengan demikian,
bayi akan lebih jarang rewel sehingga mengurangi pemakaian energi. Bayi memperoleh bakteri tak berbahaya (bakteri baik) yang ada antinya di ASI ibu. Bakteri baik ini akan membuat koloni di usus dan kulit bayi untuk menyaingi bakteri yang lebih ganas dari lingkungan. Bayi mendapatkan kolostrum (ASI pertama), cairan berharga yang kaya akan antibodi (zat kekebalan tubuh) dan faktor pertumbuhan sel usus. Usus bayi ketika dilahirkan masih mudah dilalui oleh kuman dan antigen lainnya. ASI merupakan makanan separuh cerna sehingga mudah dicerna dan diserap oleh usus.

Antibodi dalam ASI penting demi ketahanan terhadap infeksi, sehingga menjamin kelangsungan hidup sang bayi. Bayi memperoleh ASI (makanan awal) yang tidak menyebabkan alergi. Makanan lain selain ASI mengandung protein yang bukan protein manusia (misalnya susu hewan), yang tidak dapat dicerna dengan baik oleh usus bayi. Bayi yang menyusu dini akan lebih berhasil menyusu ASI eksklusif dan mempertahankan menyusu setelah 6 bulan.

Sentuhan, kuluman, dan jilatan bayi pada puting ibu akan merangsang keluarnya hormon oksitosin yang penting, karena hormon ini: Mengurangi perdarahan pasca persalinan dan mempercepat pengecilan uterus. Merupakan hormon yang membuat ibu menjadi tenang, rileks, dan mencintai bayi, lebih kuat menahan sakit/nyeri (karena hormon meningkatkan ambang nyeri), dan timbul rasa sukacita/bahagia. Mengkontraksikan otot-otot di sekeliling kelenjar ASI sehingga ASI dapat terpencar keluar.

Di menit-menit ketika bayi merayap di perut dan dada ibunya, bayi mulai mengecap-ngecapkan bibir, dan menjilati permukaan kulit ibunya, sebelum akhirnya berhasil mengisap area puting dan areola. Mengecap dan menjilati permukaan kulit ibu sebelum mulai mengisap puting adalah cara alami bayi mengumpulkan bakteribakteri baik yang ia perlukan untuk membangun sistem kekebalan tubuhnya layaknya sebuah imunisasi alami. Memelihara kemampuan
mempertahankan diri (survival).

Manfaat lain adalah inisiasi dini membantu spesies manusia menjaga kemampuan survival (bertahan hidup) alaminya. Jika kita tidak memberi kesempatan pada bayi baru lahir untuk melakukan inisiasi menyusu dini, maka kita sebenarnya tengah menghilangkan kemampuan survival alami pada satu generasi spesies manusia. Tetapi bayi-bayi itu tak pernah mendapat kesempatan menguji kemampuan survival untuk menemukan sendiri sumber kehidupan mereka yaitu air susu ibu.