Belakangan ini, istilah inisiasi menyusu dini menjadi hal yang diperbincangkan banyak orang. Padahal, itulah refleks bayi yang sebenarnya dijumpai pada semua mahkluk hidup



“Inisiasi menyusu dini? Bayi menemukan sendiri puting ibunya, emangnya bisa?” Berbagai pertanyaan berkecamuk dalam pikiran Fitri yang hendak melahirkan. Karena itu, Fitri pun mencari tahu berbagai persiapan demi kelahiran buah hati yang sudah dinanti-nantinya. Ia memang sedari awal ingin memberikan ASI eksklusif bagi anaknya. Karena itu, saat mendengar istilah inisiasi menyusu dini, ia sangat ingin tahu sekaligus penasaran.

Barangkali, ibu-ibu juga banyak yang bertanya, apakah inisiasi menyusu dini itu? Sebenarnya, ini adalah refleks awal pada bayi, bahkan semua mahkluk hidup. Bukankah binatang saja, pertama lahir langsung bisa mencari susu pada ibunya? Nah, pada manusia, hal yang mirip—terutama dari segi refleks bayi mencari puting untuk mendapatkan susu—inilah yang disebut sebagai inisiasi menyusu dini. Yakni, bayi normal yang diletakkan pada dada ibunya minimal 30 menit pada usia 20 menit kelahiran awal, akan merangkak sendiri mencari susu pada payudara ibunya. Tak mudah memang, tapi refleks bayi pasti akan membimbing ia pada susu ibunya, sebab bau susu pada ibu yang baru melahirkan akan membuat sang bayi mendekat pada ibu.

Lantas, apa sebenarnya manfaat dari inisiasi menyusu dini ini? Banyak sekali. Yang sudah pasti, inisiasi menyusu dini mencegah kematian pada bayi. Sebab, menurut berbagai penelitian, 16% kematian neonatus (bayi baru lahir sampai usia 28 hari) bila menyusui dimulai pada hari pertama berhasil dicegah. Bahkan, tingkat hidup bayi bila menyusui dimulai pada jam pertama setelah lahir akan semakin naik prosentasenya.

Tentunya, tak hanya sekadar soal hidup dan mati anak. Ternyata inisiasi menyusu dini juga multimanfaat, baik bagi si ibu, dan tentunya bagi anak. Bagi anak ada beberapa hal yang perlu ibu tahu. Yang pertama yaitu proses inisiasi menyusu dini akan mempertahankan suhu bayi tetap hangat sehingga hal ini akan menenangkan bayi serta meregulasi pernapasan dan detak jantungnya. Tentunya, ini akan mengurangi stres dan tenaga yang dipakai bayi.

Selain itu, berbagai zat dan asupan nutrisi serta gizi yang sangat bermanfaat akan didapat bayi pada isapan pertama saat inisiasi menyusu dini. Hal ini akan berguna untuk mengatur kadar gula dalam darah serta unsur biokimia lainnya dalam tubuh bayi. Berbagai jenis kuman dan bakteri pun akan dinetralisir dengan zat antibodi yang diperoleh bayi dari isapan susu pertama ini. Susu pertama ini biasanya dikenal kaya akan kolostrum yang memang punya sejumlah manfaat sangat luar biasa untuk menunjang tumbuh kembang anak.

Dengan cara membimbing anak menemukan refleks pertamanya mencari susu pada ibu, hal ini juga berarti mengembangkan kemampuan motorik pertama pada bayi. Selain itu, syaraf bayi pun akan semakin terbentuk dan berkembang dengan baik.

Nah, banyak sekali kan, manfaat inisiasi menyusu dini pada bayi. Tak hanya itu, para ibu pun akan mendapat berbagai hal yang bisa mendekatkannya pada buah hatinya. Yang pasti, dengan inisiasi menyusu dini, kedekatan emosi antara ibu dan anak akan makin terbentuk. Apalagi jika ibu melihat sendiri bagaimana sang buah hati mencoba merangkak menuju “air kehidupan” yang diberikan ibu. Betapa bahagianya. Dengan begitu, stres ibu pasca melahirkan akan segera terlewati demi melihat sang buah hati di dadanya. Hal ini juga akan memantapkan hubungan ibu dan anak sehingga mempermudah proses pemberian ASI pada anak. Bahkan, menurut beberapa penelitian, inisiasi menyusu dini juga akan merangsang kontraksi otot rahim sehingga bisa mengurangi risiko pendarahan pasca melahirkan.

Hmm... banyak bukan manfaat dari inisiasi menyusu dini? Karena itu, Prenagen dalam programnya, Say Yes to ASI, sangat merekomendasikan proses ini bagi ibu-ibu. Sebab, tak hanya memberi sejuta manfaat, tapi juga bisa jadi berkat bagi masa depan putra putri ibu. Jadi, siap memberikan yang terbaik buat buah hati? Jangan lupa Say Yes To ASI.