Fiona Mathews, seorang Bilogist dari Universitas Of Exeter di Inggris dan koleganya, mengungkapkan temuannya atas penelitian yang dilakukan pada 740 ibu yang baru pertama kali hamil. Penemuan ini menemukan fakta bahwa ibu hamil yang melakukan diet berkalori tinggi melahirkan bayi laki-laki, sedangkan yang melakukan diet rendah kalori melahirkan bayi perempuan.

Menurut Mathews, ibu hamil yang tidak melewatkan sarapannya, terutama sarapan dengan sereal, akan memiliki tingkat glukosa lebih tinggi dibanding ibu hamil yang melewatkan waktu sarapannya. Glukosa yang tinggi ini disebutkan dapat mempertinggi pertumbuhan janin menjadi berjenis kelamin laki-laki pada rahim. Sedangkan tingkat glukosa yang rendah mempengaruhi perkembangan janin menjadi berjenis kelamin perempuan dikarenakan kurangnya energi untuk perkembangan si janin.

Selain mengkonsumsi banyak kalori, ibu hamil yang melahirkan bayi laki-laki juga banyak mengkonsumsi nutrisi termasuk kalium, kalsium, dan vitamin C, E dan B12. Dengan kata lain, menurut Mathews, ibu hamil yang menginginkan anak lelaki disarankan memperbanyak konsumsi sereal untuk sarapannya, banyak memakan pisang, garam dan mengkonsumsi 400 kalori perharinya.

Penelitian Mathews ini diperkuat dengan adanya fakta bahwa pada tahun 1965-1991 di Amerika terjadi tingkat penurunan perempuan yang melewatkan sarapannya, dari 86% menjadi 75%. Hasil dari penurunan angka perempuan yang melewatkan sarapannya itu adalah jumlah kelahiran bayi perempuan yang naik. Hal ini menurut Mathwes disebabkan sang ibu yang terbiasa melewatkan sarapan sehingga tingkat glukosanya rendah.

Berbeda dengan Stanley Young, ahli statistik yang bekerja untuk National Institute of Statistical Sciences di Research Triangle Park, N.C, yang percaya penentuan jenis kelamin bayi ditentukan saat pembuahan. Di mana sel telur yang memiliki kromosom X bertemu dengan sperma. Sperma itu dapat membawa kromosom Y atau X, dan penemuan dari Sir Jules Thorn ini diyakini Young, yang menentukan jenis kelamin bayi yang dikandung dan lebih masuk akal dibandingkan dengan penemuan Mathews.

Mathews mengerti akan sikap skeptis Young, tapi berdasarkan penelitiannya, ibu hamil yang mengkonsumsi lebih banyak kalori mempunyai kesempatan 56% melahirkan bayi laki-laki. Dan mereka yang mengkonsumsi lebih sedikit kalori, mmepunyai kesempatan sekitar 45% melahirkan bayi perempuan. Dan walau bagaimana pun, kedua persentase itu hampir mendekati dengan kemungkinan 50%-50%.

Terserah pada siapa Anda percaya, tapi tidak ada salahnya jika Anda mencoba penemuan Mathews tersebut asalkan tidak mengganggu kondisi kandungan Anda. Dan yang terpenting selalu berikan nutrisi seimbang bagi sang jabang bayi agar terlahir sehat.

Bgmn bun dg infonya...,terserah sih mau percaya yg mana namanya juga riset,, yg penting cewe maupun cowo dia terlahir sehat dan sempurna.....semoga kita bisa memberikan yg terbaik utk buah hati kita.amin