Bagi Bunda yang memiliki anak berusia di bawah dua tahun, perhatikan asupan zat besi untuknya. IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) merekomendasikan untuk pemberian suplemen zat besi balita usia 0-5 tahun, terutama pada usia 0-2 tahun.

Berdasarkan data Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun 2001 menyebutkan, balita yang menderita anemia mencapai angka 48 persen. WHO juga merekomendasikan pemberian suplemen zat besi disarankan bila di suatu negara prevalansi jumlah anak yang menderita anemia melebihi 40 persen.

Bunda juga perlu mengetahui bahwa pemberian suplemen zat besi untuk anak sudah terbukti aman, jadi Bunda tidak perlu khawatir lagi. Tubuh memiliki mekanisme pengaturannya tersendiri. Bila kadar zat besi dalam tubuh sudah cukup maka kelebihannya akan dibuang. Kekurangan zat besi pada anak dibawah usia 2 tahun dapat berdampak pada kecerdasannya. Zat besi diperlukan untuk pembentukan syaraf yang penting dalam kecepatan berpikirnya.

Lalu darimanakah zat besi bisa dapatkan? Selain dari suplemen zat besi juga dapat diperoleh dalam Air Susu Ibu (ASI), hati ayam, sayuran hijau seperi bayam. Namun tetap diperlukan suplemen karena asupan zat besi dari makanan dinilai masih tidak mencukupi.

infobunda.com