Vertigo adalah sensasi adanya gerak meski sebenarnya tidak ada. Keluhan ini biasanya dideskripsikan sebagai pusing yang berputar (pusing tujuh keliling). Sensasi ini dapat disebabkan oleh kelainan atau gangguan yang mengganggu fungsi keseimbangan. Gangguan ini dapat terjadi di telinga dalam atau otak.

Vertigo sebenarnya dapat disebabkan banyak hal. Selain gangguan fungsi keseimbangan, juga dapat disebabkan gangguan psikologis, pemakaian obat-obatan tertentu, alkohol dan lain-lain. Meski sebagian besar vertigo tidak diketahui sebabnya, tetapi pemeriksaan lebih lanjut untuk mencari penyebab perlu dilakukan. Hal ini dimaksudkan untuk mengeliminasi penyebab serius yang mungkin dapat membahayakan jiwa.

Pemeriksaan tersebut meliputi pemeriksaan pendengaran, beberapa tes laboratorium, dan bila ada fasilitasnya, tes keseimbangan yang disebut electronystagmogram (ENG). Tergantung pada hasil tes awal ini, tes-tes yang lain mungkin diperlukan termasuk tes pendengaran yang lebih spesifik (audiogram) dan MRI.

Beberapa kelainan metabolik dapat menyebabkan vertigo, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, penyakit tiroid, anemia, dan gangguan kalsium. Penyebab autoimun juga dapat menyebabkan timbulnya keluhan ini, antara lain arthritis rheumatoid (rematik), lupus, sarcoid, dan berbagai penyakit lain yang jarang. Penyakit infeksi seperti sifilis juga dapat menyebabkan vertigo. Penyebab-penyebab di atas dapat diketahui dengan pemeriksaan laboratorium.

Sementara itu, viral labyrinthitis (organ di telinga dalam) merupakan reaksi peradangan yang dapat terjadi setelah influenza. Vertigo yang timbul dapat hilang secara spontan, namun dapat juga baru hilang beberapa bulan kemudian.
Infeksi bakteri pada labyrinthitis merupakan infeksi yang mengancam jiwa, yang biasanya diikuti dengan vertigo yang hebat, muntah, dan suhu badan yang tinggi. Kondisi ini memerlukan perawatan di rumah sakit.

Neuroma akustik merupakan tumor jinak pada saraf pendengaran atau saraf keseimbangan yang terletak di antara telinga dan otak. Ini biasanya dapat disembuhkan dengan operasi dan dapat membahayakan jiwa jika tidak diobati. Tes pendengaran dan keseimbangan dapat mengidentifikasi tumor ini, sementara MRI diperlukan untuk mengkonfirmasi letak tumor.

Vertigo ringan akibat perubahan posisi merupakan penyebab tersering vertigo. Hal ini disebabkan karena pergerakan kepala yang mendadak, seperti bangun tidur dan hanya timbul beberapa detik.

Sindrom Meniere merupakan kondisi dimana terdapatnya cairan di telinga bagian dalam yang menyebabkan vertigo yang hilang timbul, rasa penuh di telinga, dan berkurangnya pendengaran yang juga berfluktuasi serta telinga berdengung. Vertigo biasanya hilang dalam beberapa jam. Pada sebagian kasus hilangnya pendengaran dapat makin parah.
Alergi, khususnya terhadap makanan dapat menyebabkan terkumpulnya cairan dalam telinga dalam dan gejalanya mirip dengan Sindrom Meniere. Identifikasi dan pengobatan alergi biasanya mengurangi gejala.

Berbagai masalah neurologi, seperti multiple sklerosis, infeksi otak dan tumor otak dapat menyebabkan vertigo. Tes keseimbangan akan membedakan apakah penyebab berasal dari telinga dalam atau dari susunan saraf pusat.
Tanpa melihat penyebab vertigo, obat simptomatis dapat mengurangi gejala.

Sehubungan dengan masalah Bapak, untuk sementara Bapak dapat saja membeli obat-obatan tersebut untuk mengurangi gejala. Beberapa obat memang dijual bebas. Tetapi, Saya tetap menganjurkan Bapak untuk datang berkonsultasi dengan dokter THT atau Neurologi guna mengevaluasi lebih lanjut penyebab vertigo Bapak. Hal ini makin mendesak bila keluhan dirasakan tambah berat. Semoga vertigo yang dialami Bapak bukan merupakan vertigo yang didasari oleh penyakit yang serius. Jika pun didasari penyakit yang serius dengan penanganan yang dini, Insya Allah vertigo ini dapat diatasi.

Anemia yang Bapak derita, mungkin saja menjadi penyebab vertigo. Sementara jantung berdebar dapat saja disebabkan oleh anemia (karena jantung perlu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan oksigen di seluruh tubuh, sementara kemampuan darah untuk mengangkut oksigen berkurang dengan adanya anemia) atau hal lain. (Baca Konsultasi Kesehatan: Jantung Berdebar).

Rasa ngilu pada gigi, biasanya karena saraf gigi terangsang. Hal ini dapat terjadi bila gigi berlubang, meski kecil atau terkena makanan yang merangsang, seperti air dingin (bagi orang yang tidak tahan), makanan yang asam, makanan yang terlalu manis dan lain-lain. Bila hal ini menjadi gangguan, Bapak sebaiknya memeriksakan diri ke dokter gigi.

Demikian jawaban saya, semoga bermanfaat. Terima kasih atas pertanyannya.