Gumoh atau GER (gastro esophageal reflux ) pada bayi baru lahir bisa dikatakan normal, meskipun bisa juga tidak normal. Gumoh disebut normal jika terjadi tidak terlalu sering, berat badan bayi tidak terganggu kenaikannya, dan tidak ada keluhan lain semisal kolik. Jika gumohnya berlebihan sehingga mengganggu kenaikan berat badan bayi, sebaiknya diwaspadai dan dikonsultasikan ke dokter.
Mekanisme gumoh adalah susu yang diminum bayi seharusnya turun dari lambung ke usus. Tapi, pada beberapa bayi, proses pengosongan lambungnya agak lambat, karena kapasitas lambung yang belum maksimal, serta katup atau celah di kerongkongan yang belum kuat. Akibatnya, air susu akan mengalir kembali (reflux ) ke atas. “Kalau reflux -nya sangat hebat, bisa menimbulkan komplikasi seperti iritasi kerongkongan, batuk berulang, dan kesulitan makan di kemudian hari,” jelas Elizabeth.
Pada bayi yang gumoh normal, penanganannya cukup dengan positioning . Bisa dengan posisi tidur atau posisi disendawakan. Sendawa akan membantu mempercepat pengosongan lambung bayi. Gumoh biasanya akan hilang sendiri di usia sekitar 3 bulan, seiring perkembangan katup yang semakin kuat.
Gumoh yang patut diwaspadai adalah bila bayi gumoh setiap kali habis minum susu. Takutnya ada kelainan yang disebut GERD (gastro esophageal reflux disease ). Gumoh berlebihan akan membuat berat badan bayi tidak naik, komplikasi batuk berulang, serta kesulitan makan di kemudian hari karena kerongkongan teriritasi. “GERD harus diberi obat untuk mempercepat pengosongan lambung,” lanjutnya.