Untuk mendapatkan penanganan dini, maka penting untuk Anda agar dapat mengenal gejala hidramnion.



Beberapa gejala hidramnion, antara lain sebagai berikut:

1. Perut Ibu hamil sangat besar. Misalnya saja pada usia kehamilan enam minggu, besar perut Ibu seperti telah menginjak usia kehamilan delapan hingga sembilan bulan.
2. Tulang punggung Ibu semasa hamil terasa nyeri.
3. Perut terasa kembung dan lebih kencang.
4. Kulit perut tampak mengkilap.
5. Terkadang Ibu merasakan sakit pada perut ketika berjalan.
6. Rahim Ibu tumbuh lebih cepat daripada yang seharusnya. Tekanan pada diafragma menyebabkan ibu mengalami sesak nafas.
7. Denyut jantung janin sulit dipantau. Bagian-bagian tubuh janin sulit diraba.

Hindramnion menyebabkan rahim Ibu menjadi tegang dan menggembung. Keadaan yang demikian memungkinkan terjadinya kelahiran bayi lebih awal (prematur), karena kondisi rahim yang luas dan memungkinkan posisi janin sungsang atau melintang.
Setelah melahirkan, otot rahim yang sudah terlalu meregang sulit mengerut kembali. Hal ini memungkinkan terjadinya pendarahan berat terjadi. Bukan itu saja, bayi juga dapat berada dalam bahaya karena mungkin saja tali pusat janin ikut keluar.
Untuk memastikan Anda mengalami hidramnion, dilakukan pemeriksaan USG (ultrasonografi), dan juga tes darah untuk melihat apakah Ibu menderita Diabetes. Jika dalam rangkaian pemeriksaan ditemukan keadaan yang mengkhawatirkan, Ibu akan dianjurkan menginap di rumah sakit. Perawatan juga dapat dilakukan di rumah dengan catatan Ibu harus terus menerus berbaring.

Jika gejala hidramnion Ibu tergolong ringan, dokter menganjurkan Ibu untuk berpantang garam. Dokter juga akan memonitor jumlah air ketuban. Jika jumlah air ketubannya semakin bertambah banyak, maka dokter akan melakukan beberapa tindakan (memberikan obat untuk mengurangi sesak dan sakit). Jika diperlukan, dokter akan memasukkan jarum ke dalam kantung air ketuban untuk mengeluarkan sebagian cairan tersebut.