Gejala Kelainan Bipolar Pada Anak Dan Remaja
oleh Seseorang, 13 Tahun Yang Lalu
Anda patut curiga si kecil mengalami kelainan bipolar, jika suasana hatinya berubah-ubah secara cepat dan tidak beralasan. Kelainan mental serius ini jika tidak ditangani dengan tepat dapat berujung pada terbentuknya perilaku-perilaku berisiko, terganggunya hubungan personal dan profesional, serta kecenderungan bunuh diri. Kelainan yang ditandai dengan perubahan suasana hati, tingkat energi dan perilaku yang ekstrem ini memang lebih sering ditemui pada kaum dewasa. Namun, tidak sedikit anak-anak dan remaja yang menjadi sasaran gangguan bipolar.
Gejala kelainan bipolar pada anak dan remaja berbeda dengan yang kelainan pada orang dewasa. Berikut ini adalah gejala kelainan bipolar pada anak dan remaja:
* Meluap-luap dan lekas marah,
* Emosional,
* Tiba-tiba merasa sangat sedih, dan tidak semangat bermain,
* Kemarahan meledak-ledak, berlarut-larut, dan destruktif,
* Gelisah bila berpisah dengan orangtua,
* Sering menantang otoritas orangtua, hiperaktif, tidak bisa diam, sulit berkonsentrasi,
* Tidak bisa atau justru terlalu sering tidur,
* Sering mengompol dan mengalami teror pada malam hari,
* Nafsu makan meroket, terutama untuk makanan manis dan karbohidrat,
* Sangat ingin terlibat dalam beberapa proyek dan aktivitas sekaligus,
* Tidak bisa menilai baik-buruk, impulsif,
* Tidak bisa berhenti berpikir, dan selalu terdorong untuk terus berbicara,
* Tidak kenal takut,
* Perilaku seksual tidak senonoh dan tidak sesuai usianya,
* Sering berhalusinasi dan delusional,
* Percaya bahwa dirinya memiliki kekuatan super yang memungkinkannya melakukan hal-hal yang tidak bisa dilakukan orang lain.
Masalahnya, gejala-gejala tersebut sering berkembang secara lambat, sehingga sulit membedakan apakah hal itu memang pertanda kelainan bipolar atau merupakan karakter normal. Ada beberapa hal yang harus dilakukan orangtua untuk mempercepat proses penyembuhan anak dengan kelainan bipolar, yaitu:
* Mengajari anak rileks, baik dengan musik, suara-suara menenangkan, penerangan redup, gemericik air atau pijatan lembut.
* Membantu anak bersiap dan mengantisipasi situasi yang memancing stres, dengan merumuskan rambu-rambu penangggulangan stres sejak dini.
* Menyingkirkan benda yang dapat digunakan anak untuk menyakiti diri sendiri dan orang lain, serta simpan obat di tempat yang sulit ia jangkau.
Ada 0 komentar pada diskusi ini
Belum ada komentar pada post ini