Gangguan Tidur Pengaruhi Perilaku Anak
oleh Seseorang, 24 April 2012, 09:45 AM
Coba perhatikan bila anak mengantuk, pasti Si Kecil jadi cenderung rewel. Inilah perilaku dasar yang dapat diamati oleh semua orang tua.
Tapi bagaimana jika Si Kecil sering rewel, iritatif, hiperaktif, agresif dan sulit berkonsentrasi? Anda pun akan mengira Si Kecil mengalami gangguan perilaku.
Mengapa Si Kecil mengalami gangguan perilaku? Ada baiknya bila Anda memerhatikan pola tidurnya, karena mungkin saja ia terkena gangguan tidur.
Gangguan tidur biasanya identik dengan sulit tidur, tetapi bukan itu saja. Karena ada banyak gejala gangguan tidur yang tak terdeteksi banyak orang tua bahkan para dokter, seperti halnya gejala kantuk yang berlebihan (hipersomnia) dan mendengkur.
Hipersomnia
Penderita hipersomnia biasanya sering mengantuk walau sudah cukup tidur. Anak-anak yang mengalami hipersomnia, kerap terlihat hiperaktif karena sering melawan rasa kantuknya. Sedangkan penyebab hipersomnia dan mendengkur yang paling sering ditemui adalah Sleep apnea atau berhenti nafas saat tidur.
Mendengkur
Mendengkur adalah salah satu ciri dari sleep apnea selain hipersomnia. Sleep apnea pada orang dewasa menjadi penyebab hipertensi, berbagai penyakit jantung, diabetes, hingga stroke. Sleep apnea pada anak, bisa menyebabkan masalah serius bila tak segera ditangani. Karena tidur berkualitas sangat berhubungan dengan proses tumbuh kembangnya.
Coba perhatikan anak yang mendengkur saat tidur. Pada suatu saat, suara mengorok tersebut hilang, dan anak merasa sesak nafas seolah tercekik. Hal itu terjadi karena penyempitan jalan nafas yang membuat udara tak dapat masuk atau keluar paru-paru dengan stabil.
Gerakan nafas naik-turun dengan “menghebat” karena sesak nafas. Akibatnya, kadar oksigen pun menurun dan kadar karbondioksida naik secara drastis, anak yang tertidur pun akan terbangun diiringi suara hentakan keras seolah nafas telah 'terbebas' dari cekikan.
Episode bangun ini disebut sebagai episode bangun mikro (micro arousal) karena walaupun gelombang otak terbangun, anak tidak terjaga atau tidak sadar. Dan, kejadian ini bisa terus berulang sepanjang malam hingga mengganggu kualitas tidur Si Kecil.
Akibatnya, ia akan terus berada dalam kondisi kurang tidur saat beraktivitas, walaupun sebenarnya sudah cukup tidur. Untuk melawan rasa kantuknya, anak pun akan menjadi semakin aktif secara fisik. Ingin tahu banyak hal tentang gangguan tidur? Anda bisa kunjungi link ini: www.andreasprasadja.com
Oleh Dr. Andreas Prasadja, RPSGT
Ada 2 komentar pada diskusi ini
24 April 2012, 18:12 PM
24 April 2012, 16:37 PM