Piramida makanan merupakan perencanaan pola makan dengan gizi seimbang yang disesuaikan dengan kebutuhan tubuh. Prinsip penyajian makanan berdasarkan piramida makanan memenuhi beberapa prinsip, yaitu gizi seimbang sesuai dengan umur, aktifitas, dan jenis kelamin; variatif; dan tidak berlebihan

Piramida makanan ini terdiri dari 4 susun. Pada dasar piramida adalah jenis kelompok karbohidrat (yang bisa diperoleh melalui bubur bayi, roti, sereal, pasta, umbi, dan kentang) yang merupakan sumber energi utama bagi si kecil. Kelompok ini dapat dikonsumsi dengan porsi sekitar 60-70%.

Baris kedua adalah kelompok sayuran dan buah-buahan yang merupakan sumber serat, vitamin dan mineral. Kelompok ini dapat dikonsumsi bayi dengan porsi yang mencukupi. Pada baris ini, kotak sayur lebih besar dari kotak buah yang berarti sayur sebaiknya dikonsumsi lebih banyak daripada buah.

Baris ketiga yang terdiri atas dua kotak merupakan kelompok sumber protein dan mineral yang merupakan zat pembangun. Kotak kanan adalah makanan sumber protein hewani dan nabati, yang bisa ditemukan dari makanan seperti daging sapi, unggas, ikan laut, kacang kedelai, tahu dan tempe. Kotak kiri adalah susu bayi dan produk lain yang mengandung susu bayi. Sesuai dengan bentuk piramida, semakin ke atas tentunya kebutuhan akan bahan makanan ini semakin sedikit. Pada kelompok ketiga kebutuhannya tidak sebesar sayuran dan buah.

Kecukupan energi dan protein pada masa bayi dan balita sangatlah penting untuk diperhatikan karena ada masa tersebut si kecil pertumbuhan si kecil terjadi secara pesat sehingga kekurangan kedua komponen tadi akan menyebabkan kurang gizi bahkan gizi buruk yang bisa menyebabkan kematian. Jadi penting bagi ibu untuk bisa memilih menu makanan bayi yang tinggi akan zat gizi tersebut, dan beberapa makanan pabrikan bisa menjadi pilihannya.

Puncak dari piramida atau zat yang paling sedikit kita butuhkan merupakan kelompok gula, garam, lemak dan minyak. Yang termasuk di dalamnya antara lain : minyak goreng, lemak dari daging sapi, dan ayam. Kelompok ini menghasilkan banyak kalori namun sedikit kandungan gizinya.

Sesuaikan kebutuhan si kecil dengan piramida makanan tersebut. Beri makanan secara variatif. Misalnya sayur dan buah usahakan berganti setiap hari. Begitu pun dengan sumber protein hewani, ganti setiap hari mulai dari telur, daging, atau ikan. Jika ingin lebih yakin apakah jenis dan porsi makanan yang diberikan kepada si kecil sudah tepat atau belum, Anda bisa berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter spesialis gizi medik. Ketepatan Anda dalam memberikan asupan secara berimbang akan menentukan tumbuh kembang si kecil secara maksimal.