Flu perut atau gastroenteritis biasanya menyerang usus halus. Gangguan yang ditimbulkannya bervariasi, dari sakit perut ringan disertai diare, hingga diare dan muntah hebat terus menerus selama beberapa hari.
Umunya, flu perut tidak berbahaya dan tidak menyebabkan masalah serius, bila dilakukan pencegahan dengan baik dari kemungkinan dehidrasi (kekurangan cairan). Gangguan perut ini biasanya sembuh sendiri dalam seminggu atau beberapa hari tanpa diobati. Bila gejala berlanjut lebih dari seminggu, berarti terdapat penyebab yang lebih serius.
*Virus dan bakteri. Yang paling sering menjadi biang keladi flu perut adalah:
1.Virus, tepatnya Rotavirus. Virus ini merupakan penyebab terbanyak, yaitu 8 dari 10 kasus flu perut pada bayi dan balita.
2.Bakteri, yang sering mencemari makanan dan menyebabkan keracunan. Contohnya, Campylobacter (pencemar makanan dan produk unggas), Salmonella (pencemar daging, telur, aneka produk unggas), dan Escherichia coli (pencemar makanan).
*Diare gejala utama.
Diare umumnya akan hilang dalam waktu kurang dari seminggu. Baisanya secara bertahap pola BAB (buang air besar) balita mulai kembali normal dan bentuk fesenya pun memadat. Bila gejala diare masih berlanjut terus lebih dari seminggu, maka perlu dipikrkan penyebab lain, seperti alergi susu sapi, intoleransi laktosa, infeksi bakteri yang berkelanjutan, atau pertumbuhan bakteri yang berlebihan. Segera bawa balita ke dokter!
1.Gejala flu perut:
2.Diare
3.Kram perut serta sakit perut. Namun, biasanya sakit perut ini hilang setelah balita beberapa kali BAB.
4.Demam serta mengeluh sakit kepala.
5.Muntah-muntah. Bila tidak berhenti setelah 2 hari, segera bawa ke dokter.
6.Ada darah dalam tinja.
*Yang harus Anda lakukan:
1.Pada bayi: terus berikan ASI atau susu formula selama dia mau.
2.Pada balita: Beri makan setiap 2 jam sekali terutama yang mengandung air. tak perlu dipaksa, bila balita menolak makan.
3.Terus berikan minum agar anak tidak dehidrasi (kekurangan cairan).
4.Berikan aneka cairan yang dapat membantu meredakan flu perut.
5.Larutan oralit yang tersedia di apotik. Beri sesuai takaran dan aturan pakai. Garam dan gula di dalam larutan oralit akan mempercepat dan mempermudah penyerapan air oleh dinding usus, sehingga terhindar dari dehidrasi.
6.Air tajin.
7.Air putih matang
8.Jus buah atau sirup rasa buah ditambah air putih. Lebih baik dari sekedar air putih saja, karena jus buah mengandung sedikit gula, dengan takaran 1 sendok teh jus dalam 4 sendok teh air putih.
Catatan: Bila balita muntah-muntah, tunggu 5-10 menit sampai muntahnya berhenti, lalu lanjutkan pemberian minum atau cairan secara lebih lambat. Misalnya, 1 sendok makan setiap 2-3 menit sekali. Usahakan balita mendapat cairan kurang lebih sebanyak 200 ml setiap 2 jam, agar terhindar dari bahaya dehidrasi.