Fakta Mengenai ASI Dan Susu Formula
oleh Seseorang, 11 Tahun Yang Lalu
ASI dan susu formula atau sufor diperlukan tubuh bayi untuk mendapatkan asupan nutrisi yang diperlukan tubuh bagi pertumbuhannya. Namun dalam pelaksanaannya, banyak orangtua yang tidak mengetahui beberapa aturan penyajian ASI atau sufor.
Penyajian ASI dan Sufor
Masukkan ASI yang dipompa secara higienis ke dalam botol tanpa tambahan air atau jus atau sufor. Campur sufor dengan air persis seperti aturan yang tertulis di label.
Menambahkan terlalu banyak air atau mengencerkan sufor hanya akan mengurangi gizinya. Sedangkan jika airnya terlalu sedikit susu akan menjadi sulit dicerna perut dan berbahaya bagi ginjal bayi.
Memilih Sufor
Kebanyakan orangtua memulai dengan susu yang terbuat dari susu sapi. bunda juga dapat membeli susu formula kedelai yang hypoallergenic. Pastikan sufor kaya akan zat besi. Biasanya sufor diberikan minimal di usia bayi 6 bulan.
Pengaturan Suhu
Tidak apa-apa jika bunda memberikan susu dalam keadaan dingin atau suam-suam kuku. Namun jika bayi lebih suka sufor hangat, campur saja dengan sedikit air panas atau aliri botol dengan air panas selama 1-2 menit. Jangan menggunakan microwave.
Untuk memastikan susu tidak terlalu panas, teteskan sedikit ke tangan bunda untuk menguji suhu. Jangan mengujinya pada pergelangan tangan, karena bagian itu kurang sensitif terhadap panas.
Mengantisipasi Bayi Muntah
Ketika bayi minum, pasang bib atau slabber di leher bayi dan siapkan kain lap untuk membersihkan muntahan. Saat bayi minum, buat kepalanya lebih tinggi dari posisi tubuhnya. Pegang botol dan tatap wajahnya selama ia minum. Itu akan membantu bunda mengetahui kapan dia selesai minum. Setelah itu, sendawakan bayi bunda.
Pegang Botolnya
Ketika bunda lelah, biasanya cenderung tergoda untuk menopangkan botol di atas bantal dan membiarkan bayi minum sendiri. Sebenarnya ada banyak manfaat dengan bunda memegang botol saat bayi minum. Selain untuk membangun ikatan juga menjaga posisi botol tetap aman.
Meninggalkan bayi sendiri dengan botolnya meningkatkan risiko bayi tersedak, kerusakan gigi, dan infeksi telinga.
Lamanya Minum
Tanda bahwa bayi sudah cukup minum adalah ketika ia tidak lagi menghisap botol, berpaling dari botol, atau mendorong botolnya. Untuk meyakinkan diri bunda bahwa bayi sudah selesai, bunda bisa menyodorkan botol sekali lagi dan lihat reaksinya.
Bayi Bersendawa
Jika bayi membutuhkan bersendawa selama atau setelah makan, peluk ia di pangkuan atau istirahatkan di bahu bunda. Tepuk lembut atau gosok punggungnya. Atau bunda dapat meletakkan tubuhnya tengkurap di pangkuan bunda dan mendukung kepalanya sementara bunda menepuk punggungnya.
Bayi mungkin akan meludahkan susu. Jika ia tidak juga bersendawa setelah beberapa menit, jangan khawatir. Tidak semua bayi bersendawa setelah makan.
Banyak Meludah
Jika bayi bunda meludah banyak, coba sendawakan ia setiap beberapa menit selama menyusui. Jangan membaringkannya atau bermain dengannya selama 20-30 menit setelah makan. Sering meludah akan menjadi lebih baik ketika bayi mulai duduk. Jika bunda khawatir tentang hal ini, bicarakan dengan dokter anak bunda.
Ada beberapa ibu yang menyalahkan sufor dengan keadaan ini. Kadang, memang, ada bayi yang alergi dan mengalami tanda seperti diare, muntah, atau, kulit kering kemerahan.
Jika bayi mengalami hal ini, konsultasikan dengan dokter bayi bunda. Dia akan memberitahu bunda apakah bunda perlu mengganti sufor. Jangan mengganti sufor tanpa berbicara dengan dokter terlebih dahulu.
Sisa Sufor
Sufor yang tersisa dalam botol bayi harus dibuang. Jika Anda ingin sisa sufor yang tak terminum untuk diminum lagi nanti , bunda bisa menyimpannya di lemari es.
Di mesin pendingin sufor bisa tahan selama 24 jam. Sedangkan jika sufor dibiarkan di suhu ruang selama 2 jam, sebaiknya segera dibuang.
Oleh karenanya, jangan mencampur sufor dalam jumlah yang banyak atau melebihi porsi minum bayi. Untuk ASI, bisa didinginkan di dalam lemari es dan digunakan dalam waktu 7 hari. Atau, bekukan dalam freezer untuk penggunaan 3 bulan.
Ester Sondang info.tabloidnova.com
Ada 0 komentar pada diskusi ini
Belum ada komentar pada post ini