Temperamen atau karakter merupakan sifat seseorang yang secara tetap akan mempengaruhi perasaan, perbuatan, bahkan pikirannya. Menurut wikipedia, temperamen adalah gaya perilaku seseorang dan cara khasnya dalam memberi tanggapan. Kita sering jumpai orang dewasa yang memiliki temperamen periang, pemberani, penyedih, teliti, dan sebagainya.

Bagaimana dengan anak-anak? adakah temperamen pada anak-anak? Temperamen anak merupakan sesuatu yang didapat dari garis keturunan atau sifat bawaan orang tuanya, tetapi kondisi lingkungan anak yang akan dapat membantu menjadikan pribadi anak tersebut menarik. Sehingga dengan didukung dengan lingkungan yang kondusif, temperamen anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang menarik dan menyenangkan.

Seorang filsuf Yunani yang bernama Hipocrates (460-375 SM) membedakan temperamen individu menjadi empat kelompok:
1. Sanguine
2. Melankolis
3. Choleric
4. Phelgmatic

Kelompok Sanguine
Individu dengan kepribadian seperti ini biasanya akan terlihat menonjol di lingkungannya dengan sifat/cenderung ceria, gembira, pandai bercerita, bahkan mudah akrab dengan orang lain, dan sifat-sifat positif yang lainnya. Anak seperti ini akan mudah terlihat karena selalu menjadi pusat perhatian dan banyak teman. Tetapi dari sisi negatif, adakalahnya si anak tidak bisa membedakan situasi sekitarnya, ketika suasanya memerlukan ketenangan, hening, atau khusuk, si anak malah berbuat yang lucu sehingga suasanya jadi lain.

Kelompok Melankolis
Anak dengan temperamen melankolik cenderung terlihat sebagai anak yang suka murung, sedih, sendu, berperasaan halus, pendiam bahkan tidak menyukai suasana yang ramai. Ciri yang mudah terlihat dari batita dengan temperamen seperti ini adalah sifat cengeng.

Kelompok Choleric
Biasanya anak dengan temperamen ini memiliki bakat memimpin, tangguh dan berkemauan keras sehingga dia terlihat menonjol diantara teman-temannya karena dia energik, gesit, dan tidak pernah diam. Tetapi adakalah dengan sifat ini, akan cenderung mengabaikan perasaan orang lain, kurang bertenggang rasa dengan yang lain. Karena temperamen ini lebih mengutamakan hasil yang ingin dia capai.

Kelompok Phelgmatic
Tipe temperamen ini membuat anak cenderung lambat mengerjakan dan menangkat sesuatu. Tingkah laku anak terlihat seperti sangat santai, terkesan lambat, dan cenderung untuk malas. Sehingga tahap perkembangannya pun terlihat lambat, hal itu terkait dengan perkembangan sosio-emosional, motorik, intelektual, fisik, dan lainnya.