Efek Lagu Bagi Perkembangan Anak
oleh Seseorang, 13 Tahun Yang Lalu
Efek Lagu Bagi Perkembangan Anak
Dari sejak dulu, para orangtua sudah disarankan untuk banyak-banyak memperdengarkan lagu/musik pada anak-anak. Malah tidak sedikit ahli yang menyarankan untuk melakukannya sejak si kecil masih di kandungan.
Lagu-lagu memang dinilai punya kontribusi bagus bagi perkembangan anak. Untuk anak yang belum bisa bicara, menyanyikan lagu dapat menjadi sarana berkomunikasi. Kenapa? Setidaknya itu merangsang anak untuk berbicara dan bisa juga untuk menambah kosakata.
Untuk anak yang sudah lancar berbicara dan berjalan, lagu-lagu juga bisa dipakai sebagai sarana membentuk perilaku (pendidikan). Dari menghafal lagu, si kecil akan membangun pemahaman. Dari pemahaman ini akan lahir tindakan.
Misalnya seperti lagu Satu-satu Aku Sayang Ibu, atau lagu Bangun Tidur Ku Terus Mandi. Asalkan dengan pengarahan yang bagus dari kita, si anak akan belajar membentuk perilaku/ kebiasaan dari lagu yang dihafalnya.
Malah ada juga lagu yang melatih logika dan kognitif anak, semisal lagu Balonku Ada Lima, atau lagu Satu Tambah Satu. Ingatan anak akan jauh lebih kuat ketika diberi sarana belajar melalui lagu.
Lagu-lagu juga dapat memberikan dampak khusus bagi emosi anak, misalnya supaya lebih rileks, lebih cepat tidur, lebih terhibur, dan lain-lain. Anak akan senang dan tenang ketika menyanyikan atau mendengarkan lagu.
Pertanyaannya, bagaimana kalau lagu yang banyak didengarkan/ dinyanyikan anak-anak kita adalah yang sebagian besar bertemakan cinta dan patah hati dalam hidup orang dewasa?
Sekarang ini, rasa-rasanya sudah biasa ada anak kecil yang lebih hafal lagu-lagu dari grup band orang dewasa ketimbang lagu anak-anak. Adakah pengaruhnya bagi perkembangan dia?
Tentu saja ada. Sebab, lagu-lagu itu akan membantu anak membangun imajinasi, persepsi, kreasi, emosi, dan akan mengedukasi mereka. Soal berapa besarnya, ini tergantung pada banyak hal.
Lantas, apa solusinya harus melarang anak menonton TV, atau melarang dia menyanyikan lagi cinta dan patah hati? Kalau hanya larangan, sepertinya bukan solusi. Kita tidak mampu melakukannya. Cara demikian bukan lah cara yang cocok untuk zaman anak kita.
Yang bisa kita lakukan adalah menciptakan pengimbang. Kita perlu memfasilitasi mereka agar bisa mendengarkan lagu yang pas di usianya dengan kandungan edukasi yang cocok dengan perkembangannya.
Misalnya, membelikan CD atau program musik untuk anak, mengajarkan mereka lagu anak-anak, menyediakan buku lagu-lagu sevariatif mungkin, bahkan kalau memungkinkan, kita bisa mengikutsertakan les musik, vocal group atau tari.
Terlepas nanti dia mau jadi seniman atau tidak, yang penting kita telah memberikan database perilaku, sumber motivasi dan aspirasi dari lagu-lagu buat anak kita. Ini yang paling mendasar. Semoga bermanfaat.
Ada 0 komentar pada diskusi ini
Belum ada komentar pada post ini