Jakarta - Susu formula adalah ujian berat bagi IPB. Anggota Komisi IX DPR Gandung Pardiman meminta IPB berani mengumumkan nama susu formula yang mengandung bakteri sesuai risetnya pada 2006. Bila tidak, akan digelar kampanye bahwa IPB tidak jujur.
"Kalau Bapak tidak buka, maka saya akan kampanye bahwa IPB tidak jujur. Ilmu kita kembangkan bukan untuk ilmu, tetapi untuk masyarakat," kata Gandung yang juga politisi Golkar dalam rapat dengan Kemenkes, BPOM, dan IPB di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (17/2/2011).
Rapat ini khusus membahas susu formula yang mengandung bakteri. Hadir dalam rapat ini Menkes Endang R Sedyaningsih, Kepala BPOM Kustantinah, dan Dekan Fakultas Kedokteran Hewan IPB I Wayan Teguh Wibawan.
"Jika Anda tidak membuka hasil penelitian, maka ikut andil dalam tren saat ini ikut negara gagal," jelas Gandung.
Dia juga meminta agar Kemenkes, IPB, dan BPOM tidak melakukan langkah yang hanya ingin menenangkan masyarakat.
"Kita di sini tidak usah onani-onani ini demi apa, ini demi apa? Kita tidak boleh menenangkan, tenang-tenang masyarakat bahwa bakteri itu aman kalau direbus. Tidak usah ditenangkan, yang rugi bukan hanya masyarakat tapi juga toko-toko karena masyarakat bingung. Kalau intelektual mau dibayar untuk melindungi perusahaan, itu sama halnya dengan teroris," tudingnya.
Hal senada juga disampaikan anggota Komisi IX Caroline Margaret Natasya dari PDIP. Dia meminta agar pemerintah dan BPOM tidak lalai dan tanggap dalam isu susu formula ini.
"BPOM harus responsif atas situasi di masyarakat. IPB tahun 2003 sudah memulai penelitian, kenapa BPOM baru pada 2008. Sebagai putusan hukum, kita mesti mengormati putusan MA. Saya harap pemerintah dan IPB segera mengumumkan untuk mencegah keresahan di masyarakat," ujarnya.
Sementara anggota Komisi IX Subagyo asal Partai Demokrat menilai urusan susu formula sudah selesai. Kemenkes sudah menjelaskan dan masyarakat tidak perlu gelisah.
"Pejabat yang polos jangan sampai terjebak pada praktek dagang, saya khawatir kalau diumumkan menjadi iklan gratis, karena pada dasarnya tidak ada lagi bakteri. Kalau ada, direbus saja mati kok. Yang penting kampanye pemberian ASI itu lebih penting," ujarnya.(ndr/nrl)
"Bagaimana menurut bunda?
Semua ibu pasti ingin memberikan yang terbaik untuk si buah hati....
ASI terbaik buat bayi kita...."
@ bunda izzah: betul bun.... konsumen kalo sdh bgini bingung, ganti merk sufor belum tentu bebas bakteri e-sakazakii, tp kalo FF udah publikasi katanya sie bebas e-sakasakii walopun blm ada pengumuman resmi dr pihak pemerintah / IPB, sedikit lega bun...alhamd kbr baik bunda...
Alhamdulillah bunda...bunda khaira pa kabar juga?....
iya bunda semoga aja memang benar e-Sakazakii itu sudah mati kalau direbus, tapinya sampai suhu berapa ya? trus kalau e-Sakazakii udah mati, apa juga tidak ada kemungkinan vitamin dan mineral dalam susu tersebut terdenaturasi shg anak2 kita gak dapat gizi yang dibutuhka....
SUSAH JADI KONSUMEN...DI INDONESIA hak-hak konsumen belum ditegakkan....
kadang informasi dipelintir karena politik...ingin memenangkan produsen yang punya uang banyak...sehinga hak-hak kita sebagai konsumen terabaikan!!!!!
Terakhir dibalas oleh - 17 February 2015, 11:21 AM
Lihat Kategori Lain Forum Ibu & Balita
Cara Cek Nomor Anggota
Sudah punya nomor anggota tapi lupa nomornya? Cek nomor anggota Ibu dengan cara:
Kirim SMS ke 0811 860 8111/ 0817 660 811 dengan format:
FF#NOMOR#Nomor HP yang terdaftar di Ibu & Balita
Contoh: FF#NOMOR#08137869021
Keuntungan Menjadi Anggota Ibu&Balita
Dengan menjadi anggota Ibu&Balita, Ibu bisa mendapat keuntungan seperti: informasi terbaru mengenai kehamilan sampai tahap pertumbuhan si Kecil, kesempatan tanya jawab dengan pakar-pakar kami, dan berbincang dengan ibu-ibu lain tentang dunia si Kecil.
Selain itu, Ibu juga bisa memenangkan hadiah-hadiah menarik dengan mengikuti program poin dan hadiah Ibu&Balita.
Untuk info lebih lanjut, silakan buka halaman ini.
Pemberian ASI merupakan nutrisi terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan merupakan cara optimal untuk memberi makan kepada bayi. Setelah itu bayi harus menerima makanan pelengkap dengan terus menyusu hingga dua tahun atau lebih.
Nutrisi ibu yang baik membantu mempertahankan persediaan dan kualitas ASI yang memadai.
Pengenalan pemberian susu botol secara tidak benar, sebagian atau seluruhnya, atau makanan dan minuman pelengkap lainnya dapat memberikan dampak negatif pada proses menyusui, yang mungkin tidak dapat dipulihkan lagi.
Konsultasikan dengan dokter Anda dan pertimbangkan implikasi sosial dan finansial sebelum memutuskan untuk menggunakan pengganti ASI atau jika Anda mengalami kesulitan dalam menyusui.
Ikuti petunjuk penggunaan, persiapan dan penyimpanan pengganti ASI atau makanan dan minuman komplementer lainnya dengan hati-hati karena penggunaan yang tidak tepat atau tidak diperlukan dapat menimbulkan bahaya terhadap kesehatan.
28 February 2011, 10:33 AM
28 February 2011, 10:28 AM
28 February 2011, 10:26 AM
iya bunda semoga aja memang benar e-Sakazakii itu sudah mati kalau direbus, tapinya sampai suhu berapa ya? trus kalau e-Sakazakii udah mati, apa juga tidak ada kemungkinan vitamin dan mineral dalam susu tersebut terdenaturasi shg anak2 kita gak dapat gizi yang dibutuhka....
SUSAH JADI KONSUMEN...DI INDONESIA hak-hak konsumen belum ditegakkan....
kadang informasi dipelintir karena politik...ingin memenangkan produsen yang punya uang banyak...sehinga hak-hak kita sebagai konsumen terabaikan!!!!!
28 February 2011, 10:25 AM
28 February 2011, 10:24 AM