http://n4il4.multiply.com/journal/item/231/Info_Parenting_Dua_Jenis_Tantrum_Pada_Anak

Namanya anak-anak, cepat atau lambat sejak usia dini dia akan mulai tantrum juga. Si kecil Dea mungkin cuma merengek saat minta tambah kue, sedangkan saudaranya Tomy mungkin malah meraung-raung jika tak dibelikan mainan yang ia minta. Alice keluar tantrum-nya ketika si mama menyuruhnya mandi pagi untuk segera berangkat sekolah, sementara dia lagi asyik main boneka begitu bangun tidur. Alhasil, dia pun jadi terlambat berangkat sekolah. Anehnya hal serupa tapi tak sama bisa terjadi lagi di lain kesempatan dalam bentuk yang berbeda pula.
Ada anak yang tantrumnya oke-oke saja (namun sudah cukup bikin hati ortu gemas), tapi ada juga anak yang tantrumnya berbahaya sampai membenturkan kepala, memecahkan atau melempar barang dsb. Yang lebih repot jika tantrum ini di depan publik, ortu bisa merasa malu dan seringkali terpaksa menuruti permintaan anak untuk menyelamatkan muka. Misalnya jika ortu mengajak anaknya ke supermarket lalu si anak melihat ada permen coklat dan dia tidak dibelikan, bisa jadi dia tantrum di supermarket. Bisa dibayangkan betapa malunya si ibu ketika semua perhatian tertuju padanya seolah-olah masing-masing orang ingin berbicara :

“ Gimana sih, ngurus anak gak becus “»,

“ Halah Cuma permen coklat beliin aja deh, bakhil banget sih “,

“Kasihan, mungkin ibunya gak punya duit”,

“Duh, anak manja gitu dibawa ke supermarket, bikin ribet aja”

“Ayooo, cepat lakukan sesuatu biar anakmu berhenti tantrum !!!”

dan segudang imajinasi muncul di kepala si ibu.
Anda pernah mengalami demikian ? Pasti pernah deh, bohong kalo nggak pernah. Semua anak pernah tantrum dalam bentuk,kadar yang serta sebab yang berbeda pula. Yang penting anda tahu adalah membedakan jenis tantrumnya itu apa, biar bisa segera menanganinya secara tepat. Tantrum anak bisa mempengaruhi orang sekitarnya, bukan saja si ibu. Jadi tangani lebih tepat sesuai jenisnya. Mungkin pada awalnya anda belum terbiasa tapi lama-lama akan ketahuan juga.
Menurut Stanley Turecki, M.D seorang psikiatris anak dan keluarga yang juga diplomat dari The American Board of Psychiatry and Neurology, ada dua jenis Tantrum yang perlu kita tahu, yaitu :
Manipulative tantrum, yaitu tantrum akibat si anak tidak dituruti kemauannya. Misalnya si anak minta dibelikan permen di supermarket, seperti contoh diatas. Jika si ibu gara-gara merasa malu, terpaksa membelikan permen, anak akan salah persepsi dan menganggap bahwa jika dia tantrum krn ingin dibelikan sesuatu, akhirnya pasti dibelikan juga biarpun awalnya si ibu berusaha tegas untuk menolak permintaannya.
Temperamental tantrum, yaitu tantrum karena temperamennya tidak dipahami. Misalnya si Alice yang tantrum krn disuruh mandi pagi selagi masih asyik main boneka setelah bangun tidur, sebetulnya ini karena dia punya adaptasi rendah. Jadi dia tidak bisa dipaksa untuk berubah kegiatan dalam sejenak, jika si ibu tidak tahu hal yang serupa tapi tak sama akan berubah lagi. Lain waktu dia akan tantrum jika asyik nonton tv dan disuruh makan.
Perlu anda tahu, pernah ada penelitian tentang temperamen yang dilakukan oleh Stella Chess. Beliau meneliti 138 bayi hingga dewasa secara mendetil dan akhirnya hasil penelitian yang terkenal di dunia psikologi dengan nama The New york Longitudinal Study ini menemukan ada 9 macam temperamen anak yang dibawa sejak lahir. Dalam kedua buku yang ditulis Stanley Turecki MD beliau menambahkan 1 lagi temperamen bawaan anak, sehingga kini dikenal 10 macam temperamen (bisa jadi kelak akan ketahuan temperamen tambahan lainnya).

Begitu pentingnya memahami temperamen anak ini, sehingga kini di negara-negara maju, para dokter anak pun disarankan mempelajari psikologi anak, termasuk memahami ke-10 temperamen anak tersebut. Ini karena kesehatan anak bukan hanya fisik, tetapi psikis juga. Dan jika temperamen anak tidak dipahami orangtuanya, anak bisa mengalami stress hingga depresi yang sepertinya sakit secara fisik, tetapi si dokter tidak menemukan apapun. Itu sebabnya, para dokter anak yang memahami temperamen anak, bisa memberikan saran dan nasehat bagi para orang tua pasiennya.

Ada beberapa ciri yang ditulis Dr. Turecki mengenai kedua jenis tantrum diatas :
Manipulative tantrum tidak sehebat temperamental tantrum
Manipulative tantrum gampang ketahuan sebabnya (yaitu kemauan anak yang nggak dituruti), gak usah ditebak-tebak lagi. Misalnya dia nangis karena nggak dibeliin boneka, ya itu sebabnya.
Sedangkan temperamental tantrum agak susah ditebak sebabnya (terutama bagi yang belum memahami 10 temperamen bawaan anak)
Jika melihat reaksi kita , anda akan merasa kasihan jika anak anda sedang dalam temperamental tantrum (khususnya jika anda sudah mengenal temperamennya); mungkin anda akan berkata dalam hati “Ya begitulah dia, tapi mau bagaimana lagi ya”...dsb.
Sebaliknya jika anak sedang dalam manipulative tantrum, anda akan langsung tahu sebabnya dan merasa jengkel. Jika anda termasuk orangtua yang tegas dan tak mau memanjakan anak, anda akan berpikir “Ah, dia berusaha keras biar dituruti”.