Minum susu kog dilarang. Hehe …, mungkin sanggahan itu yang muncul di pikiran anda saat membaca judul postingan ini. Sebenarnya apa pasal sehingga minum susu sampai dilarang? Kalau anda mempunyai anak usia balita, besar kemungkinan anda akan meemukan bahwa gigi depannya berwarna coklat kekuningan dan tidak utuh lagi. Orang jawa menyebutnya sebagai gigis. Jadi, kelihatannya seperti ompong. Selain itu, dua gigi gerahamnya juga berlubang.
Padahal, Anda sudah mengajarinya untuk menyikat gigi setiap kali mandi. Memang hasilnya belum sempurna. Ditambah lagi, si kecil memang senang makan cokelat meskipun Anda tidak sering memberikannya. Kalau semua upaya menjaga kesehatan dan kebersihan gigi anak sudah anda lakukan, lalu kenapa giginya masih keropos juga?
Gigi keropos pada balita bisa jadi adalah akibat kebiasaan buruk makan atau minum sebelum tidur. Sisa makanan atau minuman manis yang tersisa di mulutnya ketika ia hendak tidur inilah yang menjadi pangkal masalah gigi keroposnya. Orang tua biasanya mengambil jalan mudah untuk menenangkan anak yang terjaga di malam hari dengan memberinya minuman manis, biasanya susu. Dari pada tangisannya membangunkan semua anggota keluarga, hehe …
Pada saat tidur air liur berhenti mengalir, dan sisa makanan dan minuman manis di dalam mulutnya menjadi makanan lezat bagi para kuman di mulut. Kuman ini dalam proses hidupnya menghasilkan zat-zat kimiawi yang merusak gigi-geligi. Keadaan ini disebut pula sebagai tooth decay syndrome.
Makanan dan minuman yang manis-manis bisa cepat menggemukkan. Termasuk susu dalam porsi besar, tidak hanya permen atau cokelat. Namun cokelat manis adalah musuh terbesar gigi, sebab seringkali sisa cokelat menempel di antara gigi dan tak bersih tersikat.
Waspadalah juga dengan masalah berat badan anak anda. Jangan sampai masalah gigi keroposnya belum selesai, masih ditambah lagi dengan obesitas. Kegemukan bakal menjadi masalah yang lebih rumit penanganannya daripada masalah gigi keropos. Sebenarnya tidak masalah gigi sulung rusak, asal kerusakan itu tidak parah dan terjadi menjelang waktu tumbuhnya gigi bungsu. Bila kerusakan gigi terjadi terlalu awal, kelak dapat menyebabkan proses pembusukan yang dapat menimbulkan nyeri dan kerusakan akar gigi. Untuk itu Anda harus rajin ke dokter gigi untuk merawat gigi anak anda dengan teratur.
Masalah kerusakan gigi bukan pertanda anak kekurangan kalsium. Gosok gigi sebelum tidur dan tidak makan atau minum apa pun (kecuali air putih) setelahnya hingga terjaga pagi hari adalah cara terbaik mencegah kerusakan gigi. Penggunaan benang gigi (dental floss) selain sikat gigi, juga amat baik untuk dilakukan, terutama bagi terutama pada mereka yang memiliki susunan geligi yang rapat.
Technorati Tags: Gigi Keropos,Gigi,Balita
sumber:http://artikelkesehatanq
alhamdulillah sy slalu mbiasakan anak sikat gigi sblum tidur stlh mnum susu dan sikat gigi pagi hari jg stlh mnum susu. .. dan biasanya saya slalu menyikat gigi bersama mereka... kan klo rame2 mrk jd tmbh smangat....
yg d maksud d sini tuh abis inum lsg tdr harusnya tunggu dl supaya susu bisa d serap tubuh, sikat gigi? sgt jarang lah yg lakuin itu k anaknya kalo pagi pasti sikat gigi smua aku yakin qiqiqiqiqi kl sikat gigi malam??
Terakhir dibalas oleh - 17 February 2015, 11:21 AM
Lihat Kategori Lain Forum Ibu & Balita
Cara Cek Nomor Anggota
Sudah punya nomor anggota tapi lupa nomornya? Cek nomor anggota Ibu dengan cara:
Kirim SMS ke 0811 860 8111/ 0817 660 811 dengan format:
FF#NOMOR#Nomor HP yang terdaftar di Ibu & Balita
Contoh: FF#NOMOR#08137869021
Keuntungan Menjadi Anggota Ibu&Balita
Dengan menjadi anggota Ibu&Balita, Ibu bisa mendapat keuntungan seperti: informasi terbaru mengenai kehamilan sampai tahap pertumbuhan si Kecil, kesempatan tanya jawab dengan pakar-pakar kami, dan berbincang dengan ibu-ibu lain tentang dunia si Kecil.
Selain itu, Ibu juga bisa memenangkan hadiah-hadiah menarik dengan mengikuti program poin dan hadiah Ibu&Balita.
Untuk info lebih lanjut, silakan buka halaman ini.
Pemberian ASI merupakan nutrisi terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan merupakan cara optimal untuk memberi makan kepada bayi. Setelah itu bayi harus menerima makanan pelengkap dengan terus menyusu hingga dua tahun atau lebih.
Nutrisi ibu yang baik membantu mempertahankan persediaan dan kualitas ASI yang memadai.
Pengenalan pemberian susu botol secara tidak benar, sebagian atau seluruhnya, atau makanan dan minuman pelengkap lainnya dapat memberikan dampak negatif pada proses menyusui, yang mungkin tidak dapat dipulihkan lagi.
Konsultasikan dengan dokter Anda dan pertimbangkan implikasi sosial dan finansial sebelum memutuskan untuk menggunakan pengganti ASI atau jika Anda mengalami kesulitan dalam menyusui.
Ikuti petunjuk penggunaan, persiapan dan penyimpanan pengganti ASI atau makanan dan minuman komplementer lainnya dengan hati-hati karena penggunaan yang tidak tepat atau tidak diperlukan dapat menimbulkan bahaya terhadap kesehatan.
15 March 2011, 11:00 AM
15 March 2011, 09:47 AM
15 March 2011, 09:43 AM
15 March 2011, 09:43 AM
15 March 2011, 09:43 AM