Diabetes Melitus (DM) dapat menyerang siapa saja dan tidak pandang usia. “Penyakit ini, “kata dr. Aman B. Pulungan, Sp.A, bersifat kronis dan hingga saat ini belum dapat disembuhkan.” Penyebab pastinya masih menjadi misteri namun faktor-faktor genetik dan lingkungan diduga ikut berperan.OBESITAS
Anak-anak pun dapat mengalami DM jika obesitas. Obesitas menyebabkan sindrom metabolik, diawali resistensi insulin yang ditandai adanya warna kehitaman pada kulit di sekitar tengkuk. Biasanya, orang tua menduganya sebagai daki.

TETAP BERPRESTASI
Meskipun menderita DM tipe 1, anak juga tetap dapat berprestasi. “Atur pola makan, ajak si kecil berolah raga, dan tetap memantau pemberian insulin agar mempertahankan kadar glukosa di dalam darahnya senormal mungkin, “saran Aman.

WASPADAI GEJALA
Kenali gejala DM seperti:
- Si kecil terus-menerus merasa haus dan buang air kecil. Kondisi tersebut biasanya timbul secara tiba-tiba selama beberapa hari.
- Berat badan turun drastis.
- Anak sering mengalami kelelahan, gangguan penglihatan, dan rewel tanpa sebab. Bila tak ditangani dengan baik, si kecil akan mulai merasa mual, napas berat, jantung berdebar-debar, kemudian pingsan.
“Jika gejala tersebut muncul, segera bawa ke dokter adalah yang paling tepat dilakukan orangtua,” kata Aman yang juga menambahkan bahwa bila kadar glukosa dalam darah mencapai 200 mg/dl dalam urin, berarti pertanda adanya DM.

TAK BOLEH DIET KETAT
Anak penderita DM tak boleh melakukan diet ketat sebagaimana orang dewasa. “Yang harus dihindari adalah makanan yang bersifat high glisemic index yang menguras insulin. Dan sebaliknya, harus memperbanyak makanan berserat,” anjur Aman.
“Jangan makan makanan yang minim kalori sehingga kadar gula darah terlalu rendah atau hipoglikemia yang bisa menyebabkan pingsan. Ini membahayakan,” katanya lagi.
DM tipe 1 memang tidak bisa dihindari. Namun DM tipe 2 bisa dihindari melalui pola hidup yang baik dan benar, yaitu membatasi makanan dan melakukan olahraga secara teratur. Tumpak