Dear bunda..
S,oga artkel ini bermanfaat ya..tks

Kebanyakan orangtua baru menyadari bahwa ada sesuatu yang abnormal dengan anak mereka ketika sang anak telah berusia 2 atau 3 tahun. Dalam beberapa kasus, orangtua dapat membaca tanda-tanda "kelainan" tersebut ketika sang anak masih bayi. Para orangtua ini sepertinya menyadari bahwa bayi mereka tidak memandang ke arah orangtuanya atau seperti tidak mengenal wajah-wajah yang familiar. Selain itu sang bayi tidak menangis ketika orangtuanya meninggalkan ruangan, tidak menunjukkan kegelisahan saat berada di sekitar orang-orang asing, tidak membuat suara mengoceh, meniru gerakan seperti bertepuk tangan atau menunjuk, atau tidak menikmati permaianan seperti "ciluk ba". Singkatnya, bayi tidak menunjukan tanda-tanda perkembangan.

Tidak ada satu tipe kepribadian khusus yang mewakili bayi dengan Autism Spectrum Disorders (ASD). Beberapa orangtua menengok kembali ke belakang dan menggambarkan bahwa sebelumnya anak mereka adalah seorang "bayi yang manis" dan tidak menuntut banyak perhatian. Orangtua yang lain menggambarkan anak-anak mereka sebagai "screamers", sementara ada juga yang mengungkapkan bahwa perilaku bayi mereka memiliki khas yang berbeda dengan bayi lainnya, tidak ada yang luar biasa dari sang anak. Berdasarkan National Institute of Mental Health (NIMH), beberapa indikator awal kemungkinan ASD adalah sebagai berikut :
Tidak mengoceh, menunjuk atau membuat gerakan yang bermakna saat menginjak usia 1 tahun.
Tidak bisa berbicara satu kata pun di usia 16 bulan.
Tidak mampu menggabungkan dua kata di usia 2 tahun.
Tidak merespon ketika namanya disebutkan.
Kurang mampu berbahasa dan kemampuan bersosialisasi.
Menghindari kontak mata.
Seperti tidak tahu bagaimana caranya bermain dengan mainan.
Mengatur mainan atau objek lain dengan berlebihan.
Tertarik pada satu mainan atau objek tertentu.
Tidak tersenyum.
Terkadang tampak seperti mengalami gangguan pendengaran.

Para orangtua harusnya mampu untuk lebih menyadari bahwa anak mereka tidak memenuhi standar perkembangan fisik, mental, bahasa dan sosial yang paling sederhana dari seorang anak. Anak mereka yang baru berusia satu tahun bisa jadi tidak meniru tindakan-tindakan mereka ketika bertepuk tangan atau atau merespon senyuman orangtuanya seperti kebanyakan anak usia 1 tahun lainnya. Di usia 2 tahun, anak tidak bisa mengerti instruksi dua langkah seperti "Ambil gelasnya, taruh diatas meja" atau tidak mampu melakukan hal-hal seperti menunjuk bagian tubuh yang mendasar seperi mata, hidung, telinga, mengenal objek, mengajukan pertanyaan sederhana (bahkan berbicara sekalipun), terlibat dalam kegiatan-kegiatan fisik umum (meloncat, berlari, atau memanjat) hingga tidak bisa menggambar lingkaran atau garis di atas kertas seperti anak usia 2 tahun lainnya. Anak-anak berusia 3 dan 4 tahun terkadang membuat orangtua kerepotan dengan pertanyaan konstan "Apa" dan "Mengapa", bersemangat untuk menjawab pertanyaan sederhana "Mana" dan "Siapa", menikmati buku bergambar dan dibacakan, senang bermain dengan anak-anak lainnya, sementara kebanyakan anak berusia 3-4 tahun dengan ASD tidak seperti yang lainnya. Sebagai balita, anak-anak dengan ASD mungkin tidak menunjukkan rasa ingin tahu mereka dengan bersandar keluar dari kereta mereka untuk melihat hal-hal yang menarik bagi mereka atau menunjukkan benda-benda pada orangtua mereka.

Terkadang seorang anak dengan ASD akan berkembang dengan tidak merata, berkembang secara dini di beberapa bidang, namun terlambat dalam hal lain sehingga menambah kebingungan bagi orangtua. Anak-anak bisa saja mampu berjalan terlebih dahulu baru selanjutnya berbicara atau sebaliknya, tapi memiliki masalah dengan skill motorik yang mendasar seperti berlari dan meloncat. Atau anak-anak dapat mengembangkan kemampuan meniru yang sesuai sebagai seorang bayi, tetapi kemudian, ketika mereka menginjak pada usia balita, mereka bisa saja mengembangkan kemampuan meniru mereka menjadi lebih ekstrim, mengikuti dan mengulangi persis tindakan orang lain tanpa terlalu memahami apa yang mereka lakukan (sebuah kondisi yang dikenal sebagai echopraxia).

Dalam kasus ASD para orangtua biasanya mewaspadai anak yang jarang berbicara, tetapi seharusnya orangtua dapat mewaspadai jauh sebelumnya. Salah satu contoh adalah anak yang mengalami kesulitan menyusui dimana ini adalah tanda-tanda awal masalah motorik oral. Selanjutnya melakukan gerakan merangkak yang tidak biasa sebagai tanda-tanda awal masalah motorik kasar, yang melibatkan kelompok otot yang lebih besar. Tidak dapat berjalan sampai berusia 16 bulan juga merupakan gejala yang harus diwaspadai, mengingat ini mendadakan perkembangan yang terlambat menurut grafik perkembangan. Menurut laporan beberapa orangtua, mereka tidak memperhatikan adanya tanda-tanda yang memperingatkan pada bayi atau anak mereka. Hingga bertahun-tahun kemudian, ketika mereka melihat rekaman video sang anak saat masih kecil. Dari sinilah kemudian mereka mengamati bahwa anak mereka tidak meniru atau terlibat dalam permainan bahkan tidak tahu cara untuk mencengkeram sebuah krayon saat mereka harus melakukannya.

Para peneliti meyakini bahwa bila anak-anak didiagnosa lebih awal, semakin besar kemungkinan mereka mendapatkan hasil yang maksimal dari pengobatan. Saat ini, National Research Council (NRC) dari National Academies of Science mendesak National Institutes of Health (NIH) dan Departemen Pendidikan AS untuk meningkatkan pemeriksaan rutin dini untuk ASD terhadap anak-anak yang sama seperti pemeriksaan rutin yang dilakukan untuk masalah penglihatan dan pendengaran