Jakarta, Setelah dilakukan imunisasi, seringkali bayi atau balita mengalami demam, bengkak, atau nyeri, baik di bagian tubuh yang disuntik, maupun di seluruh tubuhnya. Apakah respons ini berbahaya bagi kesehatan anak?

"Tidak berbahaya. Demam, bengkak, maupun nyeri dan gatal di bekas suntikan adalah hal yang wajar. Sebagian besar anak yang baru diimunisasi akan mengalaminya," ujar dr Soedjatmiko, Sp.A(K), M.Si, Sekretaris Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dalam acara seminar 'Imunisasi Melindungi Anak Indonesia dari Wabah Penyakit, Kecacatan, dan Kematian' yang diselenggarakan di Gedung Prof. dr. Sujudi, Kementerian Kesehatan, Jl Rasuna Said, Jakarta, seperti ditulis Minggu (28/4/2013).

Menurut dr Soedjatmiko, yang juga merupakan anggota Indonesia Technical Advisory Group for Immunization (ITAGI), hal tersebut merupakan respons alami tubuh karena ada 'sesuatu' yang masuk ke dalam tubuh anak.

"Seperti rasa pedas dan berkeringat setelah makan sambal, itu juga reaksi normal tubuh kita," lanjut dr Soedjatmiko.

Umumnya keluhan-keluhan tersebut akan hilang dalam beberapa hari. Jika anak mengalami keluhan tersebut pasca imunisasi, bisa diberikan obat penurun panas atau dikompres air hangat.

Namun jika keluhan tersebut masih ada, bila perlu dibawa ke puskesmas atau layanan kesehatan terdekat untuk diperiksa lebih lanjut. Ada kemungkinan anak terjangkit penyakit lain tapi bukan efek dari vaksin yang diberikan.

"Setelah mendapat vaksin, anak masih mungkin menderita penyakit tersebut, namun tidak akan separah jika anak tersebut sebelumnya tidak pernah diimunisasi," lanjut dr Soedjatmiko.

Anak yang telah diberikan vaksin akan mendapatkan kekebalan tubuh yang lebih spesifik terhadap penyakit tersebut, sehingga virus atau bakterinya masih bisa masuk, namun akan mati dan tidak sempat berkembang biak.