Tidak gampang memberikan asupan makanan bagi bayi agar jumlah asupannya sesuai atau tepat dengan porsi makanan yang dapat dikonsumsinya. Takaran sajian makanan untuk bayi perempuan dengan bayi laki-laki tentu saja berbeda, bahkan mungkin juga sesama bayi laki-laki akan memiliki porsi makan yang berbeda. Asupan makanan yang terlalu sedikit bisa saja menyebabkan bayi merasa masih lapar dan sering merengek atau menangis, sedangkan pemberian asupan makanan yang berlebih tentu saja bisa mengakibatkan bayi merasa kurang nyaman seperti perut yang terlalu penuh makanan.
Kegunaan dan Manfaat

Berikut ini beberapa kegunaan dan manfaat cara merawat bayi agar tidak kelaparan atau kekenyangan sebagaimana diolah dari berbagai sumber, yaitu:

Obesitas. Obesitas bisa saja terjadi apabila bayi terlalu sering mengkonsumsi asupan makanan hingga kekenyangan. Menurut berbagai penelitian yang pernah dilakukan dan dipublikasikan, diungkapkan bahwa bayi dengan obesitas bisa menimbulkan berbagai macam gangguan ketika kelak sudah dewasa seperti gangguan diabetes, penyakit jantung hingga hipertensi.
Gangguan Tumbuh Kembang. Bayi yang kekurangan asupan nutrisi akan mengalami gangguan tumbuh kembang secara fisik. Gangguan tumbuh kembang secar fisik ini bila dibiarkan, lama kelamaan akan berpotensi menimbulkan gangguan tumbuh-kembang secara psikologis juga.
Organ Pencernaan. Asupan makanan yang terlalu sedikit ataupun terlalu banyak juga akan menimbulkan gangguan pada sistem pencernaannya, karena organ pencernaan bayi masih dalam tahap perkembangan dan belum sempurna dalam mengolah makanan yang masuk ke tubuhnya. Organ pencernaan yang mungkin saja mengalami gangguan utamanya pada lambung dan usus besar.

Salah satu tips mengetahui cara merawat bayi agar tidak kelaparan atau kekenyangan mungkin bisa dilhat dari reaksi bayi ketika hendak disuapkan makanan yang berikutnya. Apabila bayi menolak, maka bisa jadi perutnya sudah terasa kekenyangan. Cobalah hingga dua sampai tiga kali, apabila reaksinya sama maka bisa disimpulkan bahwa bayi sudah merasa kenyang, sedangkan apabila bayi masih mau membuka mulutnya, maka kemungkinan besar bayi masih terasa lapar.