Si kecil baru belajar bicara, jadi wajar saja kalau ia melakukan banyak kesalahan. Hal yang normal kalau balita mencampuradukkan kata, salah ucap, atau bahkan mengarang kata baru. Dra Lina E. Muksin, Msi, Psi, CHt, dari Propotenzia Consulting, RSIA Hermina, membagi tip tentang cara yang tepat menanggapi kesalahan bicara si kecil.

* Daripada menirukan kesalahan anak, akan lebih efektif kalau kita mengulangi kata yang dimaksud secara benar. Misalnya, si kecil bilang "Num!", jawablah dengan mengatakan, "Oh, adik mau minum, ya? Adik haus, ya?"

Psikolog Dr Richard Woolfson meminta kita menahan diri untuk tidak menggoda anak setiap kali ia salah ucap. Jika kita selalu mengoreksi ucapannya, lama-kelamaan kepercayaan dirinya bisa luntur.

* Strategi lain adalah dengan seakan-akan menyetujui ucapannya. Jika ia melihat kucing di atas pagar dan berkata, "Kucing atas", jawablah dengan, "Betul sekali! Kucingnya ada di atas pagar." Sikap setuju kita ini bisa meningkatkan rasa percaya dirinya.

* Ciptakan suasana yang menyenangkan, sehingga si kecil memahami bahwa berbicara bukanlah belajar, memainkan bermain.

* Usahakan suasana yang tenang saat anak berbicara, sehingga konsentrasinya tidak mudah buyar.

* Tak perlu memaksa bila anak tak mau mengucapkan sebuah kata. Lebih baik teruskan memberi stimulai agar ia mau bicara. Terlalu memaksa anak untuk bicara bisa menjurus pada selective mutism (gangguan bicara). Contohnya, memaksanya bicara pada orang dewasa yang baru ditemui.

Cheers,.