Bayi belum memerlukan bahan perasa tambahan karena bayi belum mengenal aneka cita rasa makanan yang tersedia di alam, tidak seperti kita yang sudah mengenal garam gula bahkan MSG.

Selama enam bulan pertama bayi hanya mengenal rasa ASI sebagai makanannya. Setelah memasuki tahap MPASI, bayi perlu dikenalkan dengan aneka ragam bahan makanan yang sudah tersedia di alam, sehingga pada saat dia tumbuh besar dan dewasa dapat mengenal berbagai macam alternatif makanan sehat dan bergizi yang ramah bagi saluran cernanya, yaitu makanan segar alami seperti sayur dan buah tanpa memerlukan bahan aditif berlebihan yang jika sudah terakumulasi dalam tubuh memiliki dampak merugikan, salah satunya adalah munculnya penyakit degeneratif seperti diabetes, hipertensi, bahkan kanker.

Berikut cara yang dapat kita lakukan untuk mengenalkan jenis makanan baru bagi bayi :

Perkenalkan bahan makanan satu persatu selama 3-4 hari, kemudian diganti dengan jenis lainnya. Contoh : buah pir dalam bentuk puree dikenalkan selama 3-4 hari, sambil dipantau, setelah 4 hari mulai dikenalkan buah lain, misalnya alpukat, dan tungu hingga 3-4 hari.
Jika pada saat pertama kali diberikan pada bayi dan ditolak dengan cara dimuntahkan, maka pemberian harus dihentikan dan diganti dengan bahan lain. Bashan makanan yang ditolak tadi, coba lagi untuk diberikan di lain waktu.
Makanan diusahakan untuk diberikan dalam kondisi hangat untuk meningkatkan selera bayi.

Bayi belum memerlukan bahan perasa tambahan karena bayi belum mengenal aneka cita rasa makanan yang tersedia di alam, tidak seperti kita yang sudah mengenal garam gula bahkan MSG. Hal ini dapat kita jadikan keuntungan untuk mengenalkan rasa asli dari buah, sayur, bahkan sumber protein dan bumbu dapur. Setelah masing-masing bahan makanan lulus observasi 4 hari, bahan makanan dapat dicampur untuk meningkatkan cita rasa yang ada dan menambah selera makan bayi.

Selamat berkreasi bu, dan selamat memasak.