Ada 3 jenis dehidrasi yang perlu kita ketahui supaya kita tahu sampai sejauh mana tingkat keparahan akibat kekurangan cairan dan supaya cepat mendapat penanganan. Penilaian derajat dehidrasi dilakukan sesuai dengan kriteria berikut ini :

1. Tidak dehidrasi : keadaan umum baik (masih bisa beraktifitas biasa), rasa hausnya masih normal, air kencing normal, ada air mata, mata tidak cekung, mulut/lidah basah, nafas normal, jika kulit dicubit akan kembali dengan cepat, denyut nadi normal, ubun-ubun normal/tidak cekung (pada anak).

2. Dehidrasi tidak berat : tampak sakit, mengantuk, lesu, gelisah, rasa hausnya berlebih, air kencing sedikit gelap (keruh), air mata kurang, mata cekung, mulut/lidah kering, nafas agak cepat, jika kulit dicubit akan kembali dengan lambat, denyut nadi agak cepat, ubun-ubun cekung (pada anak).

3. Dehidrasi berat : sangat mengantuk, tidak sadar, lemah, tidak dapat minum, tidak ada air kencing dalam waktu 6 jam, air mata tidak keluar, mata kering dan sangat cekung, mulut/lidah sangat kering, nafas cepat dan dalam, jika kulit dicubit akan kembali dengan sangat lambat (lebih dari dua detik), denyut nadi sangat cepat, lemah, dan tidak teraba, ubun-ubun sangat cekung (pada anak).

Cara mengatasi Dehidrasi
Usaha pertama untuk menolong penderita adalah dengan memberinya sebanyak mungkin cairan, sebelum dibawa berobat ke dokter atau Rumah Sakit. Selama penderita masih sadar dan dapat minum, berikanlah cairan melalui mulutnya. Selain air, perlu pula dikembalikan garam-garam mineral yang ikut hilang. Untuk itu, penderita sebaiknya juga diberi larutan oralit. Disamping pemberian oralit, makanan dan minuman lain (cairan rumah tangga) harus tetap diberikan. Jika yang terkena muntaber adalah bayi yang masih menyusu ibunya maka ASI (Air Susu Ibu) terus diberikan. Segera bawa ke tempat pelayanan kesehatan terdekat jika sudah muncul tanda-tanda dehidrasi.