Sudah tidak bisa disangsikan lagi bahwa sayuran membawa manfaat yang sangat besar bagi kesehatan kita. Sudah banyak saran dari berbagai orang, untuk bisa hidup sehat perbanyaklah mengkonsumsi sayuran.

Yang paling banyak manfaatnya adalah mengkonsumsi sayuran segar yang belum dimasak, karena kandungan zat-zat dalam sayuran belum berkurang akibat proses pemasakan. Akan tetapi mengkonsumsi sayuran mentah tentu saja banyak hal yang perlu dipertimbangkan, terutama masalah kebersihan kemudian kandungan pestisida dan pupuk kimia yang menempel pada sayuran mentah tersebut membuat banyak orang berpikir untuk mengkonsumsi sayuran mentah.

Untuk mengatasi masalah pestisida dan obat-obatan kimia yang menempel di sayuran tentunya kita bisa mengkonsumsi sayuran organik. Tetapi harga sayuran organik tidak bisa dibilang murah dan untuk memperolehnya juga tidak mudah.

Sebenarnya ada cara mudah untuk menghilangkan kandungan pestisida dan bahan-bahan kimia yang menempel di sayuran, yakni dengan mencucinya dengan air matang. Tahun 2000 Tim ahli dari Connecticut Agricultural Experiment Station melakukan penelitian dan hasilnya bahwa sayuran yang dicuci dengan menggunakan air matang hasilnya sama efektif dengan mencuci sayuran dengan menggunakan sabun khusus pencuci sayuran dan buah. Hasil penelitian tersebut juga menemukan bahwa 9 dari 12 pestisida yang terdapat di sayuran bisa dihilangkan dengan cara mencuci dengan air matang.

Penelitian menunjukkan adanya beberapa zat kimia dalam pestisida yang tidak hilang akibat pencucian. Sumber air yang tidak bersih juga bisa menyebabkan kontaminasi bakteri penyebab penyakit infeksi, seperti penyakit tifus.

Untuk menghilangkan mikro-organisme, Anda bisa menggunakan sabun pencuci yang mengandung cuka 10 persen. Penelitian tahun 2003 menunjukkan, larutan cuka mampu mengurangi bakteri dan virus yang terdapat dalam sayuran hingga 95 persen.

Cara lain agar aman mengkonsumsi sayuran mentah adalah dengan teknik blansir, yaitu pencucian sayuran dengan cara mencelupkan beberapa saat (sekitar 5 menit) ke dalam air mendidih, yang kemudian segera disiram dengan air dingin yang matang agar proses pemanasan tidak terus berlanjut. Cara ini baik untuk pemasakan pada bayam, kubis, sawi, kacang panjang, labu siam, pare dan wortel.

Waktu blansir sangat ditentukan oleh tekstur bahan segarnya. Karena itu blansir sebaiknya dilakukan untuk masing-masing sayuran, tidak dicampur satu sama lain. Sayuran sebaiknya diblansir dalam keadaan utuh dan pemotongan dilakukan segera setelah proses blansir selesai.