* Hindari kata-kata negatif seperti “jangan” atau “Tidak boleh.” Lebih baik gunakan kalimat positif, “Ayah lebih senang jika…”
* Hindari gertak sambal. Bila nada menegur sekali, Anda bisa mengulanginya lagi satu kali. Jika teguran Anda masih tidak dia hiarukan, pertimbangkan hukuman secara bijak, yakni dengan “mengambil” apa yang menjadi kesenangan anak.
* Sikap tegas akan membuat anak tak ingin melanggar aturan, sedangkan sikap galak hanya membuat anak takut. Katakana hal tidak boleh dilakukan dengan nada bicara tidak menakan dan jelas.
* Tekankan pada perilaku anak, bukan pada pribadinya. Misalnya, “Ibu marah karena kamu memukul teman.” Janga katakana, “Kamu sukanya membuat ibu marah terus.”
* Berteriak hanya untuk menghentikan seketika perilaku berbahaya, misalnya menyentuh api, bukan untuk memarahi anak. Katakana, “Stop!” jangan disambung, “Kamu nakal!” Tanyai balita mengapa dia mau memegang api, lalu jelaskan alasan Anda melarangnya. Dengan demikian anak akan menghentikan perilakunya, tapi tidak ketakutan dan bisa memahami maksud teriakan Anda.