Jakarta, Setelah terkena stroke, beberapa penderitanya kadang mengalami perubahan kepribadian menjadi perilaku negatif yang dapat membuat hidup orang di sekitarnya tidak menyenangkan. Seorang penderita stroke mungkin akan merasa depresi, cemas, tidak sabar dan mudah marah.

Penderita stroke mungkin tidak tahu bagaimana mengekspresikan perasaannya dengan cara yang positif. Dia mungkin dapat menyerang orang disekitarnya secara verbal atau bahkan fisik.

Perilaku sulit pada penderita stroke juga dapat timbul dari perubahan kepribadian. Hampir setengah dari orang yang mengamati perilaku penderita stroke menggambarkan perubahan mereka menjadi negatif, tidak sabar dan mudah marah.

Seorang penderita stroke dapat menunjukkan perilaku seperti anak-anak, seperti melakukan penyerangan secara verbal atau bahkan fisik pada beberapa orang disekitarnya.

Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orang-orang disekitar penderita stroke agar dapat mendukung penderita stroke seperti dikutip dari HealthArticles, Senin (24/10/2011):

1. Memahami bahwa perilaku negatif yang dilakukan oleh penderita stroke tidak bermaksud ditujukan kepada orang disekitarnya.
Penderita stroke sering marah karena kecewa dan depresi dengan kondisinya. Penderita stroke mungkin juga telah kehilangan beberapa kemampuan untuk mengontrol emosinya. Jika perlu, beri sedikit waktu untuk sementara sehingga kedua pihak dapat meredakan emosi.

2. Berlakulah lebih positif dan mendukung, namun dapat tetap tegas.
Memahami bahwa terkadang penderita stroke marah atau berlaku kasar, karena depresi dengan perubahan fisiknya dan mungkin dengan marah dapat membuat mereka merasa lebih baik.

3. Hentikan kemarahan penderita stroke dengan teknik menenangkan.
Kadang-kadang cara terbaik untuk berurusan dengan perilaku sulit para penderita stroke adalah dengan mengalihkan perhatiannya dengan aktivitas yang menenangkan.

Aktivitas yang menenangkan tersebut dapat seperti menonton acara TV favorit atau mendengarkan musik yang santai atau merilekskan. Perilaku negatif yang telah dilakukan oleh para penderita stroke dapat disampaikan atau dibahas ketika kemarahannya sudah mereda dan sudah tenang.

4. Melakukan penguatan positif pada penderita stroke.
Memberikan penghargaan yang positif ketika penderita stroke mempunyai perilaku yang positif. Dan tetap menguatkan bahkan ketika penderita stroke sedang melakukan perilaku negatif yang menyinggung.

5. Mengurangi gangguan dan stimulasi.
Jika televisi adalah tontonan yang dapat menenangkan penderita stroke, cobalah meminimalkan kebisingan yang dapat mengganggunya menonton televisi. Karena penderita stroke mungkin memiliki kesulitan dalam memfokuskan perhatian. Apabila ada sesuatu yang mengganggu hal yang sedang dinikmati penderita stroke, itu dapat membuatnya marah. Karena penderita stroke biasanya lebih mudah marah.

6. Mencarikan kelompok dukungan di mana penderita stroke dapat berbagi apa yang diceritakannya.
Berbicara dengan orang lain dengan kondisi yang sama dapat sangat membantu, dan penderita stoke juga akan mendapatkan keuntungan dari interaksi sosial tersebut. Hal tersebut juga akan berguna bagi keluarga atau orang-orang yang merawat penderita stroke karena juga dapat berbagi pengalaman dengan sesama keluarga penderita stroke.

7. Lindungi diri Anda.
Jika penderita stroke melakukan serangan secara fisik pada orang disekitarnya, maka Anda harus mengambil tindakan untuk mencegah penderita stroke untuk menyakiti Anda atau dirinya sendiri. Berkonsultasilah dengan dokter dan tim rehabilitasi penderita stroke. Mungkin perlu mempertimbangkan fasilitas perawatan.

Bagi orang-orang disekitar penderita stroke, berdamai dengan perubahan emosi, kepribadian dan perilaku penderita stroke mungkin lebih sulit daripada mengelola cacat fisiknya.

Penderita stroke mungkin dapat mengalami banyak perubahan, hingga tampak seperti orang yang benar-benar berbeda dari sebelum mengalami stroke. Penderita stroke mungkin perlu mendapatkan konseling atau bergabung dengan kelompok pendukung. Memiliki seseorang untuk diajak bicara dapat meringankan kecemasan dan ketakutan penderita stroke.