Apakah Anda pernah mendapati bayi Anda mengeluarkan suara mirip orang mendengkur saat ia tidur?

Bunyi nafas yang muncul saat bayi tidur berasal dari tidak lancarnya aliran udara yang keluar masuk melalui saluran nafas. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Bunyi nafas muncul akibat terhalangnya cairan atau lendir yang berada dalam paru-paru bayi. Perlu diingat bahwa organ ini juga memproduksi lendir.

Bunyi nafas seperti orang mendengkur pada bayi menandakan adanya produksi lendir yang berlebih. Produksi lendir yang berlebih mudah dialami bayi yang membawa bakat alergi. Begitu terpacu oleh alergen (pemicu timbulnya alergi), produksi lendirnya akan meningkat. Selain alergi, peningkatan lendir juga dapat terjadi jika bayi terkena virus, contohnya infulenza.

Pastikan terlebih dahulu penyebab utama terjadinya bunyi nafas pada bayi Anda. Konsultasikan pada dokter segera.

Apakah kondisi ini berbahaya? Sejauh tidak mengganggu proses menyusu, tidak disertai demam dan infeksi, dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari bayi, maka hal ini tidak perlu dikhawatirkan. Namun ada baiknya menjauhkan bayi dari faktor pemicu alerginya.

Pada dasarnya, bayi memproduksi banyak lendir. Masalahnya adalah karena ia belum dapat mengeluarkannya sendiri. Bila nafas bayi berbunyi saat ai menderita flu dan bunyinya semakin keras (Anda merasa lendirnya banyak sekali), tegakkan tubuh bayi (sangga bagian belakang tubuhnya dengan lengan dan tangan Anda), usap perlahan dadanya. Atau Anda dapat meletakkan bayi dalam posisi tengkurap di pangkuan, lalu tepuk-tepuk punggungnya. Jangan lakukan saat bayi baru saja minum ASI.

Dengan melakukan kedua cara tersebut, biasanya kelebihan lendir akan keluar melalui mulut (dimuntahkan). Namun jika seandainya lendir tertelan tak mengapa (mengingat ia belum pandai mengeluarkan lendirnya). Lendir akan keluar melalui saluran pembuangan.

Beberapa pemicu yang dapat mengakibatkan bunyi nafas bagi bayi, terutama bagi bayi yang memilikii saluran nafas sensitif atau memiliki riwayat alergi dalam keluarganya:

Debu rumah
Bulu binatang peliharaan
Asap rokok
Obat nyamuk
Binatang-binatang kecil
Asap kendaraan
Serbuk sari tanaman
Asap hasil bakaran sampah
Infeksi saluran nafas (biasanya terjadi karena virus)
Perubahan cuaca
Aktivitas fisik yang berlebihan
Kombinasi dari beberapa faktor penyebab di atas