Bubur Bayi Tepat Nutrisi


Apakah bunda yakin cara memasak bubur bayi untuk si kecil sudah tepat? Apakah nutrisi bubur bayi hasil olahan rumah sudah bisa mencukupi kebutuhan harian si kecil?

Tahukah bunda saat mengupas buah-buahan dan sayuran, seperti wortel dan kentang sebaiknya dilakukan setipis mungkin karena kandungan zat gizi paling banyak terdapat di bawah kulit?

Tahukah bunda pada saat mencuci sayuran sebaiknya dilakukan sebelum sayuran dipotong-potong dan potongan sayuran sebaiknya dalam ukuran agak besar agar tidak terlalu banyak zat gizi yang terlarut dalam air cucian?

Tahukah bunda lebih baik memasak sayuran dengan air yang sedikit? Kalaupun dimasak berkuah sebaiknya si kecil juga meminum kuahnya.

Tahukah bunda sebaiknya tunggu air mendidih dahulu sebelum memasukkan sayuran kedalam panci untuk memperpendek waktu kontak dengan air panas?

Tahukah bunda saat memasak sayuran panci sebaiknya tidak dalam kondisi tertutup terlebih dahulu sampai asap keputihan hilang, agar asam-asam bisa menguap dan sayuran tidak berubah warna dan tetap berwarna hijau?

Tahukah bunda metode pengukusan lebih direkomendasikan karena dapat mempertahankan vitamin yang terkandung di dalam bahan-bahan makanan?

Tahukah bunda untuk tidak menggunakan air sisa rebusan daun hijau dan wortel karena cairan tersebut mengandung nitrat yang tinggi?

Tahukah bunda penumisan baik dilakukan untuk melarutkan vitamin A, E, D, dan K pada sayuran sehingga gampang diserap oleh tubuh?

Tahukah bunda zat gizi dan antioksidan pada wortel dan tomat justru lebih mudah diserap tubuh ketika dipanaskan karena terurainya matriks pangan dan terjadi konversi zat gizi akibat panas, sedangkan sayur brokoli dan kembang kol sebaiknya dikukus sebab jika dimasak dengan cara direbus zat antioksidan penangkal radikal bebas akan hilang? Terlebih lagi memasak brokoli dan kembang kol tidak direkomendasikan menggunakan microwave, karena selain antioksidan hilang juga bisa merusak vitamin E dan beta karoten yang terkandung di dalamnya.

Memilih bubur bayi untuk si kecil adalah suatu masalah yang sangat penting dan harus diperhatikan dengan teliti karena merupakan faktor utama penentu perkembangan dan pertumbuhan si kecil. Untuk mengolah bubur bayi di rumah, nutrisi harus terukur. Namun pada kenyataannya banyak bunda yang membuat bubur bayi dengan takaran berdasarkan kebiasaan ataupun persediaan bahan makanan yang ada. Selain itu, mikronutrien atau vitamin dapat hilang dan rusak saat proses pengolahan jika cara ataupun lama pemasakan tidak terstandar, seperti yang telah diutarakan di atas. Pola masak yang tidak konsisten pun bisa mengakibatkan nutrisi maupun tekstur bubur bayi yang dihasilkan tidak konsisten dan tidak sesuai dengan kebutuhan bayi. Kesalahan dalam pemberian bubur bayi, apalagi jangka panjang bisa berakibat fatal seperti terganggunya tumbuh kembang bayi, menurunnya kekebalan tubuh, bahkan resiko keracunan.

Kebutuhan tubuh bayi akan energi dan protein sangat bervariasi menurut berat badannya, maka bunda perlu mengetahui komposisi gizi yang cocok dengan angka kecukupan gizi yang dianjurkan untuk bayi. Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan adalah taraf konsumsi zat-zat gizi esensial, yang berdasarkan pengetahuan ilmiah dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan hampir semua orang sehat. Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan didasarkan salah satunya pada patokan berat badan untuk masing-masing kelompok umur.