Tak ada yang menyangkal bahwa air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik bayi. Tapi, ada kondisi tertentu yang membuat anak harus minum susu formula. Nah, agar anak dapat nutrisi optimal dari susu formula, ada triknya untuk memperlakukan susu formula.

Simak tanya jawab seputar susu formula di bawah ini:

T: Amankah produk yang sudah kadaluarsa?
J: Tidak. Setelah tanggal kadaluarsa, beberapa kadar vitamin akan menurun dan terjadi perubahan fisik (warna beda dan lemak ‘pisah’).

T: Berapa lama susu bisa disimpan setelah dibuka?
J: Susu cair dalam kaleng bisa disimpan sampai 48 jam, asal ditutup rapat-rapat dan segera masuk kulkas. Bila dimasukkan dalam botol, harus didinginkan dan diminum dalam 48 jam. Susu dari bubuk yang ditempatkan dalam botol harus masuk kulkas dan diminum dalam 24 jam. Sisa bubuk susu musti ditutup rapat dan disimpan di tempat yang sejuk dan kering. Digunakan sekitar sebulan setelah dibuka.

T: Seberapa tahan susu botol di luar kulkas?
J: Susu harus diminum dalam dua jam atau dibuang aja. Adanya kemungkinan terjadi pencemaran kuman, sehingga sisa susu dalam botol sebaiknya dibuang sejam setelah pemberian.

T: Apakah sisa susu perlu dipanaskan lagi?
J: Tidak. Sekali bayi minum susu dari botol, mikroorganisme dari mulutnya sudah ‘berkenalan’ dengan susu formula. Jika sisa susu dimasukkan dalam kulkas dan dipanaskan, mikroorganisme ini berpeluang untuk berkembang biak. Karenanya, isi tiap botol dengan jumlah susu yang pas untuk sekali minum.

T: Perlukah susu dibekukan?
J: Sama sekali tidak disarankan! Meski proses pembekuan tidak mempengaruhi kualitas nutrisi atau kesterilan, perubahan fisik dari komponen susu bisa saja terjadi.

T: Bolehkah susu dipanaskan dengan microwave?
J: Microwave TIDAK BOLEH digunakan untuk memanaskan susu formula si kecil sebab adanya bahaya cairan tersebut jadi terlalu panas. Selama proses pemanasan dengan microwave, botol mungkin saja tetap hangat. Padahal, hot spot sudah bermunculan di susu formula. Susu formula yang dipanaskan secara berlebihan bisa menyebabkan luka bakar yang serius pada bayi. – indita indriana

sumber: international formula council