Televisi menjadi salah satu alternatif hiburan di rumah. Tidak hanya bagi kalangan orang dewasa, anak-anak pun senang dengan si kotak ajaib ini. Tapi tahukah Anda, sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan New Zealand mengenai televisi patut membuat para orangtua untuk berpikir ulang untuk menjadikan televisi sebagai alternatif hiburan. Hasil penelitian tersebut mengatakan terdapat korelasi antara televisi dengan penurunan prestasi, gangguan tidur, pola makan dan gaya berbicara anak. Kondisi anak akan semakin parah bila fasilitas televisi diletakkan di kamar pribadi anak karena anak akan cenderung banyak menghabiskan waktu di depan televisi dibanding bersosialisasi dengan lingkungannya.

Kapasitas kognitif anak-anak pra sekolah tentu belum berkembang seperti otak orang dewasa yang bisa memilah-milih acara di televisi. Terlebih si anak belum bisa memilih mana acara televisi yang pantas ditontonnya. Apalagi, tayangan televisi di Indonesia didominasi tayangan-tayangan tak layak ditonton anak-anak pra sekolah meski tayangan tersebut dikhususkan untuk anak-anak. Tak jarang kita menemukan anak-anak usia pra sekolah sudah bisa menyanyikan lagu-lagu percintaan, meniru gaya gils dan boy band yang sedang ngetren saat ini dan berbicara seperti pemain sinetron.

Menonton televisi mungkin bisa mengusir kebosanan bermain, juga bagi orangtua yang kerap menjadikan televisi sebagai “baby sitter” anak. Namun alangkah baiknya jika Anda dapat mencari alternatif sebagai pengganti televisi seperti:

1. Ajak Anak Bermain
Menonton televisi memang menyenangkan tetapi mengisi Teka Teki Silang, bermain kartu, crabble atau monopoli jauh lebih menyenangkan bukan? Anda juga bisa mengajak anak bermain untuk mengembangkan kemampuan motorik kasarnya. Misalnya, bermain sepeda bersama di sore hari, berenang atau mengajak si kecil bermain bola bersama teman-temannya ketimbang menonton televisi yang gerakannya pasif sehingga kurang mendukung gerak motorik anak.

2. Bacakan Dongeng
Membaca adalah jendela dunia. Membaca adalah kebiasaan baik yang bisa Anda tularkan kepada anak sedini mungkin agar anak dapat menemukan keajaiban membaca. Anak-anak biasanya menyukai dongeng. Anda bisa membacakan kisah perjalanan nabi-nabi atau kisah putri salju kepada anak. Tak perlu menunggu waktu tidur untuk membacakan dongeng. Anda bisa mendongeng untuk anak Anda kapanpun Anda mau.

3. Buat Hari Spesial yaitu Sehari Tanpa Televisi
Untuk yang satu ini, Anda harus mendiskusikan dulu kepada seluruh anggota keluarga untuk memilih satu hari tanpa televisi. Tentukan kegiatan apa saja yang bisa dilakukan di hari itu misalnya membersihkan rumah, memasak beberapa resep baru atau berkemah.

Jika memang Anda tidak punya ide atau tidak punya waktu untuk melakukan hal-hal di atas, Anda bisa mencoba beberapa langkah berikut ini agar anak tidak kecanduan televisi:

1. Taruh televisi di ruangan yang jarang digunakan. Misalnya meletakkan televisi di ruangan yang jauh dari tempat biasa anggota keluarga berkumpul.
2. Jangan jadikan televisi sebagai “baby sitter” karena televisi tidak bisa menanggapi tangisan anak atau berbicara yang menenangkan saat anak terlihat ketakutan saat menonton televisi. Anda harus mendampingi anak saat nonton televisi dan beritahu dia tayangan mana saja yang boleh dilihat.
3. Pilih acara yang ditonton. Sebagai orangtua Anda harus bisa memilih dan menentukan tayangan apa yang boleh ditonton anak. Bantu anak untuk memilih program sesuai dengan usia, minat dan kematangannya.
4. Jelaskan kepada anak tentang perbedaan kenyataan dengan rekayasa misalnya dengan menjelaskan adegan perkelahian di televisi hanya acting dan bukan benar-benar terjadi. Atau jelaskan kepada anak bahwa kartun tidak sama dengan kehidupan nyata misalnya tokoh kartun yang meloncat dari gedung bertingkat tapi tidak meninggal itu bohong karena kartun dengan manusia itu berbeda.
5. Diskusi soal iklan. Anak-anak menyukai iklan dan beritahu mereka mana iklan-iklan yang membujuk mereka untuk mengeluarkan uang untuk membeli sesuatu yang kurang bermanfaat.
6. Jadikan tayangan televisi sebagai ide-ide untuk bermain bersama anak. Misalnya bermain kuis keluarga dengan mengeluarkan produk-produk iklan yang ditayangkan televisi sebagai alat bantu bermain. Bermain tebak nama produk, kegunaan, berapa harga produk dan lain sebagainya.

Sumber: bayibalita.com