Saat anak sudah mulai bisa berbicara, maka akan banyak keluar pertanyaan yang mungkin bisa membuat orang tua menjadi bingung. Kadang sang anak tidak berhenti bertanya sampai orang tua tidak bisa menjawab pertanyaannya lagi.

Berdasarkan hasil survei science campaign, didapatkan bahwa pertanyaan anak-anak yang diajukan kepada orang tua umumnya membingungkan dan sulit untuk dijawab, seperti “Dari mana bayi berasal?” pertanyaan ini sebesar 60 persen, “Bagaimana bisa terjadi pelangi?” pertanyaan ini sebesar 43 persen dan “Mengapa langit berwarna biru?” pertanyaan ini sebesar 30 persen.

Anak yang sering bertanya atau kritis memang lebih baik dibandingkan dengan anak yang hanya diam saja, karena jika sang anak tidak pernah bertanya justru itu yang patut untuk dicurigai ada apa dengan sang anak.

Empat dari lima orang tua mengatakan bahwa sering sekali merasa tidak bisa menjawab atau merasa buntu dalam menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan sang anak yang bersifat ilmiah, dan keempat orang tua tersebut merasa malu dengan anaknya ketika tidak bisa menjawab, seperti dikutip dari Askamum, Jumat (21/8/2009).

Lebih dari setengah orang tua yang disurvei mengatakan bahwa anaknya mengetahui lebih banyak tentang segala sesuatu yang bersifat ilmiah dibanding dengan dirinya, sekitar 9 persen pertanyaan seputar ilmiah tersebut biasanya dijawab oleh sang ayah. Sementara sang ibu lebih suka mengatakan “Akan ibu jawab nanti” untuk merespons pertanyaan anak dan berharap sang anak akan lupa dengan pertanyaan tersebut.

Survei yang dilakukan oleh The Science (So what? So everything?) campaign, ternyata juga menemukan bahwa hampir 30 persen orang tua berusaha untuk membohongi sang anak, dan ibu tiga kali lebih sering melakukannya dibandingkan sang ayah.

Sebaiknya orang tua tidak membohongi atau memarahi sang anak apabila terus menerus bertanya tentang segala hal, karena memang ada saatnya anak memiliki rasa ingin tahu yang besar tentang segala hal yang terjadi disekitarnya. Jika orang tua memarahi, maka anak akan takut untuk bertanya kembali tentang hal yang ingin diketahuinya dan ini akan membuatnya menjadi anak yang tidak kritis lagi.

Jika orang tua tidak bisa menjawabnya, jawablah dengan jujur bahwa orang tua belum menemukan jawabannya, dan berusahalah untuk mencari tahu apa jawaban dari pertanyaan sang anak tersebut. Karena anak akan merasa lebih senang jika mendapat jawaban langsung dari orang tuanya.