Anda tak melalaikan tugas sebagai ibu dengan tidak mengisi sendiri makanan pada piring anak. Sebenarnya nih, justru sangat cerdas membiarkan anak Anda mengurus dirinya sendiri sejak usia tiga tahun. (Selalu tawarkan sedikitnya satu makanan yang pasti ditelannya, sebab ini sama halnya dengan memberi makanan baru atau mengonsumsi dua makanan).

Anak akan melalap beragam makanan kalau ditawarkan seperti ini. Dan, ketika anak melihat kakak dan orang tuanya makan dari sekian banyak pilihan, ia pasti ikut-ikutan mencoba.

Melayani diri sendiri juga membantu anak belajar mengontrol besarnya porsi makan, dan ini penting banget jika ia berumur lima tahun atau lebih. Penelitian Birch menemukan, saat si tiga tahun diberi porsi makanan yang amat banyak, ia cenderung berhenti makan begitu kenyang. Tidak demikian halnya dengan si lima tahun. Begitu disodori porsi raksasa, makannya cenderung lebih dibandingkan tidak diiming-iming makanan sebanyak itu. (Kondisi serupa terjadi pada orang dewasa).

“Seiring dengan bertambahnya umur, anak akan lebih responsif terhadap isyarat dari luar dan kurang peka terhadap isyarat dari dalam ketika menentukan berapa banyak yang boleh dimakan,” kata Leann Birch, Ph.D., profesor di bidang human development and family studies. Dengan ukuran porsi yang terus membesar di restoran dan makanan kemasan, ini semacam ‘jebakan’ dan mengarah pada meningkatnya obesitas.

Nah, membiarkan anak mengurus diri sendiri membuatnya memegang kendali. Jadi, Andalah yang bertanggung jawab untuk menawarkan makanan, namun anak yang harus memutuskan berapa banyak yang mampu dihabiskannya. (Bila ia masih terlalu kecil untuk mengurus dirinya, berilah poranak dan biarkan ia bilang tambah jika mau.)