Laporan Memperkirakan Bahwa Bahan Kimia pada Botol Susu Plastik Dapat Larut dalam Cairan

(Maret 2007) - Berbagai penelitian menunjukkan adanya kemungkinan bahwa penggunaan botol plastik untuk memberikan susu kepada bayi dapat mengakibatkan gangguan perkembangan dan reproduksi di masa depan.

Benarkah?

Sebenanya permasalahan ini masih diperdebatkan. Namun, untuk menindaklanjutinya, awal bulan Maret 2007 ini sejumlah pakar telah diundang oleh National Institutes of Health Amerika untuk meninjau apakah memang benar botol susu bayi yang terbuat dari plastik bisa mengakibatkan gangguan kesehatan.


Tes laboraturium yang dilakukan di University of Missouri menemukan bahwa bahan kimia bernama bisphenol A (BPA) pada produk botol susu bayi plastik dari 5 merk terkemuka di Amerika, sangat berpotensi untuk ikut larut dalam cairan.

Menurut laporan ini, kelima merk botol susu bayi yang masih dipersoalkan adalah Avent, Dr. Brown's, Evenflo, Gerber dan Playtex.

Menurut Rachel Gibson -seorang pengacara asal California- berbagai tes laboraturium yang dilakukan terhadap kelima merk botol susu bayi ini menunjukkan hasil yang cukup mencengangkan. Terlihat bahwa kandungan BPA yang terlarut dapat berakibat buruk pada hewan-hewan yang digunakan dalam penelitian tersebut.

Di sisi lain, pihak industri tetap pada pendirian mereka bahwa keberadaan BPA tidaklah berbahaya dan masih dalam batasan yang dapat ditolerir.

The Juvenile Products Manufacturers Association, sebuah kelompok industri dagang Amerika menyatakan,

"Berbagai riset yang dapat dipercaya secara konsisten telah menunjukkan bahwa jika produk digunakan sesuai dengan penggunaannya, maka tidak ada bahaya yang patut dikhawatirkan. Jumlah BPA yang terlacak pada berbagai produk konsumen kadarnya sangat jauh dari batas yang dapat membahayakan orang dewasa dan anak-anak."

Mereka juga menambahkan,

"Berbagai penelitian yang berbeda juga telah menunjukkan bahwa BPA tidak mengakibatkan gangguan sistem reproduksi, sistem perkembangan tubuh serta tidak bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker). Laporan-laporan yang muncul akhir-akhir ini menandakan bahwa kesimpulan yang mereka buat adalah bias dan belum memperoleh validasi dari komunitas sains."

Lalu, siapa yang benar?

OK, kita tunggu saja pertemuan tanggal 7 Maret 2007 nanti... katanya sih National Institute oh Health (NIH) Amerika akan mengundang 15 orang pakar baik dengan latar belakang bidang akademika, industri, maupun lembaga kesehatan publik untuk meninjau permasalahan ini.

Walaupun hasil akhir dari panel ini tidak secara otomatis menggambarkan pendapat pemerintah Amerika, namun mudah-mudahan saja panel yang akan dipimpin oleh Robert Chapin dari Pfizer ini dapat menjadi titik cerah permasalahan ini...