Siapa yang tidak ingin melihat anaknya bisa tumbuh dan berkembang dengan baik dan normal. Hal itu sangat wajar, karena proses tumbuh kembang si kecil, terutama pada saat memasukki periode emas (golden age), usia 1-3 tahun, akan menentukan kemampuan si kecil di masa yang akan datang. Namun, lain anak, lain pula proses tumbuh kembangnya, sehingga tidak bisa disamaratakan bahwa semua bayi bisa tumbuh dan berkembang sesuai dengan standar tumbuh kembang. Ada beberapa anak yang bisa melewati periode emas dengan baik, namun ada juga yang kurang mampu melewatinya dengan lancar. Dengan kata lain, anak tersebut mengalami gangguan pada tumbuh kembang tertentu.

Gangguan tumbuh kembang anak bisa disebabkan oleh dua faktor, yaitu internal dan eksternal. Internal itu berarti gangguan yang disebabkan oleh ketidaksempurnaan kondisi fisik tubuh atau fungsi organ tertentu yang seharusnya bisa menunjang proses tumbuh kembangnya. Sedangkan gangguan dengan faktor eksternal adalah yang disebabkan kurangnya stimulasi dari lingkungan sekitar dan asupan nutrisi yang kurang tepat, sehingga proses tumbuh kembangnya mengalami keterlambatan.

Sementara itu, dilihat dari dampak dan waktu yang dibutuhkan untuk mengatasinya, faktor penyebab eksternal menimbulkan dampak yang tidak terlalu besar pada perkembangan si kecil. Durasi waktu untuk mengatasinya pun bisa dilakukan lebih cepat dengan strategi yang tepat sasaran. Misalnya, dalam hal gangguan berbicara pada anak, bisa disebabkan oleh dua faktor, yaitu bisa karena kurangnya rangsangan yang membuat si kecil mau berbicara atau kondisi fisik mulut, lidah atau langit-langit di dalam mulut yang kurang sempurna. Contoh lainnya adalah gangguan pada perkembangan motorik si kecil, bisa disebabkan karena kurangnya stimulasi (seperti memberikan mainan yang menarik perhatiannya untuk bisa belajar merangkak, atau penyebab internal karena kondisi tulang dan otot atau indera pendengaran si kecil yang kurang berfungsi dengan baik. Gangguan perkembangan fisik si kecil juga sangat membahayakan kesehatan si kecil. Contoh saat si kecil mengalami obesitas (kelebihan berat badan), yang biasanya disebabkan asupan makanan bayi yang tidak seimbang, tidak dilihat kesesuaian antara porsi zat gizi dengan usia si kecil. Alhasil, si kecil menjadi kelebihan zat gizi tertentu (dalam hal ini lemak), yang nantinya berpotensi pada jenis penyakit yang lebih serius lagi, seperti diabetes atau gangguan kardiovaskuler.

Namun, apapun gangguannya dalam proses tumbuh kembang si kecil, ada baiknya Anda ketahui dahulu penyebabnya, yaitu dengan memeriksakan si kecil ke dokter. Jika memang pemicunya adalah kondisi fisik yang kurang memadai, maka Anda bisa berkonsultasi dengan dokter mengenai solusi untuk mengatasinya. Sedangkan jika penyebabnya adalah masih minimnya stimulasi untuk bayi Anda, maka Anda dan orang-orang satu rumah bisa melakukan upaya stimulasi yang lebih optimal lagi.