Jika penelitian sebelumnya menghubungkan kurang tidur dengan obesitas yang berpengaruh pada usia dewasa dan remaja, maka studi kali ini menyelidiki kaitannya dengan bayi atau usia anak yang lebih kecil. Kualitas tidur buah hati pada tahun-tahun pertama kehidupannya ternyata memegang peranan penting bagi kesehatannya di masa depan. Tidur cukup dan berkualitas bisa mencegah anak mengalami obesitas. Bayi, batita, hingga balita yang waktu tidurnya kurang dari 10 jam saat malam cenderung mengalami kegemukan ketika usia mereka beranjak kian dewasa nanti. Para ahli percaya kurang tidur menyebabkan hormon anak tak seimbang, sehingga berpengaruh pada nafsu makan.

Mereka yang kurang tidur cenderung mudah merasa lapar. Kebiasaan tidur 1000 balita. Mereka menemukan bahwa balita yang kurang tidur memiliki kemungkinan 2 kali lebih gemuk pada 5 tahun mendatang. Hal ini tentunya tak lepas dari tanggung jawab ibu dan suami sebagai orang tua. Sebab sebuah studi yang pernah dirilis beberapa tahun silam oleh Université de Montréal mengatakan bahwa cara orang tua menidurkan anak memberi dampak langsung terhadap kualitas tidur anak.

Tindakan orang tua yang paling berpengaruh tersebut antara lain:

1. Memberi anak makanan atau minuman setelah mereka bangun. Hal ini bisa memicu mimpi buruk dan mencegah anak cepat terlelap.

2. Tidur di samping buah hati.

Ingin anak tidur lebih lelap, beri mereka ruang sendiri, dan berikan makanan pada jam-jam yang tepat sehingga proses cerna tak mengganggu kenyamanan tidurnya. Selamat malam sayang!