Dengan caranya yang unik, bayi mampu menyatakan, “I Love You” pada Anda. Ajarkan ia cara tepat ekspresikan afeksi!

Rasanya tak tahan untuk segera memeluk dan mengecup pipi lembut bayi Anda. Apakah bayi bisa membalas cinta Anda? Menurut para ahli, bayi bisa menangkap dan merespons kasih sayang yang ia terima. Tentu ekspresinya masih sangat terbatas.

Bayi bukanlah penerima cinta yang pasif. Mulai usia sekitar 5 bulan, bayi bisa langsung memberi respons terhadap berbagai ekspresi cinta Anda. Bayi usia 5 – 7 bulan biasanya akan menatap Anda lekat-lekat dan menengok ketika namanya dipanggil. Atau, jika Anda dekatkan wajah Anda, ia akan mengendus dan memberi ciuman dengan hidungnya.

Di usia 7 – 9 bulan, bayi mulai lebih ekspresif. Bayi tak segan memperlihatkan perasaan, dan menyampaikan pesan cinta melalui bahasa tubuh serta mimik wajah. Ketika bayi Anda berusia 9 – 12 bulan, ia lebih mahir lagi. Bayi akan balas mencium dan memeluk apabila Anda melakukannya. Bahkan di akhir tahun pertamanya, sebagian bayi bisa mengucap “sayang” atau “love you” dengan cukup jelas.

Dari beragam respons ini, Anda dapat melihat perubahan bertahap dalam aspek sosial-emosi dan kecerdasannya. Bayi memiliki inisiatif untuk melakukan interaksi dengan orang yang mencintainya melalui keseluruhan dirinya: gerak tubuh, wajah, suara dan emosi senyum serta wajahnya menggemaskan dan penuh cinta.

Meskipun bayi memiliki kemampuan alamiah untuk memberi respons, semua berpulang pada Anda. Bayi bisa memberi respons berupa senyum terbaik, ketika Anda juga sering memberikan senyum tulus. Jangan harap si kecil full senyum, jika Anda sendiri tak murah senyum!

Secara menyeluruh. Afeksi memberi bayi pengertian betapa mencintai orang lain itu menyenangkan, apalagi yang dicintainya itu ibu dan ayahnya. Ketika Anda melimpahinya rasa cinta dalam berbagai wujud, muncul bukti bahwa bayi Anda bukanlah partisipan pasif. Sejak awal kehadirannya, bayi memberi respons meski hanya melalui kejapan mata, kilatan pandangan mata, atau tendangan kakinya.

Ketika kasih sayang dalam berbagai wujud diberikan, seluruh indera bayi aktif. Ia berusaha merekam suasana penuh kasih sayang yang ia alami, juga senyum, tatapan mata, belaian dan suara lembut Anda. Sejalan dengan berkembangnya kemampuan komunikasi dan keterampilan memberi respons, bayi belajar memberi balasan atas cinta kasih yang Anda sampaikan.

Ada baiknya, Anda berupaya menyampaikannya melalui berbagai cara. Tatapan dan kerlingan mata, suara lembut, belaian, mimik, bahasa tubuh dan sebagainya. Dengan demikian, penerima rangsang di otak menjadi aktif. Semakin terasah kemampuan komunikasinya, ia dapat menyatakan cinta dengan lebih nyata karena informasi dari otak diteruskan ke seluruh indera, dan pada akhirnya bayi memberi respons cinta atas dorongan dari dirinya sendiri.

Oleh karena ia menerima cinta kasih Anda dengan keseluruhan inderanya maka si kecil akan menyampaikan cinta secara menyeluruh. Ia lebih tenang berada dalam pelukan sayang Anda. Tidak hanya tersenyum tipis, ia juga akan tersenyum dan tertawa lebar pada Anda. Tak lupa pula ia melengkapi ungkapan cintanya dengan kecupan sayang.

Pentingnya unsur rasa. Kecerdasan kognitif itu penting, tetapi apabila aspek emosi atau perasaan tak diperhatikan apalagi diasah, maka akan ada ketimpangan. Bukankah cinta kasih merupakan ‘bahan bakar’ penting bagi perkembangan kecerdasan bayi secara menyeluruh?

Rasa cinta juga penting untuk perkembangan emosi dan keyakinan diri anak. Bonding yang penuh cinta antara bayi dengan Anda membentuk fondasi kokoh bagi keterampilan berpikir yang tinggi bagi anak nantinya.

Interaksi yang Anda lakukan dengan bayi Anda tak hanya membangun jalinan sel saraf otak yang, antara lain, memungkinkan ia memberi respons pada cinta kasih Anda melainkan juga landasan logika berpikir, kepedulian dan empati. Karena kasih sayang Anda menjadi magnet yang menarik perhatiannya keluar dari boks tidur atau crib maka, secara bertahap, ia akan tertarik terhadap beragam rangsang dari luar sana seperti, bunyi, cahaya, sentuhan, bau atau cita rasa.

Semakin banyak sensasi yang ia rasakan, pemahamannya terhadap dunia luar semakin kaya. Karena ia mencintai Anda, maka perhatiannya tenggelam dalam dunia di luar diri dan tubuhnya yaitu kehadiran Anda secara menyeluruh. Secara fisik, suara, mimik wajah bahkan aroma tubuh Anda. Maka siap-siaplah Anda menerima bisikan “I love you too” darinya.

sumber : ayahbunda