Bayi Anda Kuning?
oleh Seseorang, 27 September 2011, 14:33 PM
Coba perhatikan, dokter biasanya menyarankan Anda dan bayi setidaknya menginap di rumah sakit hingga hari keempat atau kelima pasca kelahiran. Tak lain, dokter ingin melihat apakah bayi Anda kuning (jaundice) atau tidak.
Sakit kuning memang kerap kita dengar terjadi pada bayi. Bayi dikatakan terkena jaundice, terlihat pada kulit atau matanya, akibat peningkatan kadar bilirubin di dalam darah penderita.
Bilirubin adalah suatu hasil pemecahan sel darah merah (eritrosit). Eritrosit hidup selama 120 hari di dalam tubuh kita, setelah itu eritrosit akan pecah. Pada keadaan normal bilirubin tersebut akan berikatan dengan protein (albumin) dan dibawa ke hati untuk dikonjugasikan/digabungkan dengan enzim hati untuk menghilangkan efek racunnya.
Bilirubin yang telah dikonjugasi di dalam hati tersebut akan dibawa ke usus. Sebagian besar dibuang melalui tinja dan sebagian kecil kembali masuk ke dalam hati dalam keadaan tidak dikonjugasi, dan di hati akan dikonjugasi kembali dan demikian seterusnya.
Pada keadaan yang tidak biasa terjadi peningkatan bilirubin di dalam penderita. Peningkatan ini dapat terjadi pada bilirubin yang belum dikonjugasi, namun juga bisa terjadi pada bilirubin yang telah dikonjugasi. Peningkatan bilirubin yang belum di konjugasi (efek racunnya belum hilang), pada kadar tinggi dapat menyebabkan pengendapan bilirubin tersebut di sel-sel otak yang mengakibatkan terjadinya kejang-kejang berat. Akhirnya, dapat menyebabkan kematian atau bila sembuh akan meninggalkan gejala sisi berupa keterbelakangan mental, lumpuh, dsb.
Untuk menghindari gejala-gejala berat yang diakibatkan peningkatan bilirubin yang tidak dikonjugasi di dalam darah, maka harus dilakukan transfusi darah. Bayi kuning karena peningkatan bilirubin belum dikonjugasi dapat terjadi pada:
1. Bayi normal baru lahir
Pada bayi baru lahir, enzim hati yang berfungsi sempurna sehingga banyak bilirubin tidak dapat dikonjugasi dan bayi terlihat kuning. Dengan bertambahnya umur bayi maka enzim hati tersebut akan lebih baik fungsinya, bilirubin akan lebih banyak dikonjugasi, dan warna kuning pada tubuh serta mata bayi berkurang, lalu menghilang. Proses ini memerlukan waktu sekitar seminggu untuk bayi lahir dengan berat badan normal dan sekitar dua minggu untuk bayi lahir dengan berat badan rendah. Biasanya peningkatan bilirubin pada keadaan ini jarang mencapai kadar bilirubin yang berbahaya bagi bayi. Untuk mempercepat konjugasi bilirubin dapat dilakukan pemberian sinar biru (fototerapi), yaitu sinar khusus yang dapat membantu kerja enzim hati sehingga proses konjugasi lebih cepat terjadi.
2. Penyakit yang berhubungan dengan pemecahan darah (eritrosit) yang berlebihan.
Ada sejumlah hal yang membuat hal ini bisa terjadi, misalnya:
Jika golongan darah ibu dan bayi tidak sesuai. Dalam dunia kedokteran keadaan ini dikenal sebagai ABO incompatibility. Pada keadaan ini golongan darah ibu O, sedangkan bayinya golongan A atau B. Atau pada ibu yang bergolongan darah Rhesus negatif, sedangkan golongan darah bayi Rhesus positif atau biasa dikenal dengan Anti Rhc.
Kurangnya enzim Glucose-6-phosphate dehydrogenase (G6PD) enzim yang berada di dinding sel darah merah yang berfungsi menjaga keutuhan dinding sel darah menjadi mudah pecah sehingga terjadi peningkatan bilirubin.
Penyakit bawaan atau turunan. Ada beberapa penyakit bawaan atau turunan menyebabkan gangguan pada proses konjugasi bilirubin di hati. Penyakit-penyakit tersebut, antara lain adalah sindrom Crigler Najjar dan sindrom Gilbert.
Ada 0 komentar pada diskusi ini
Belum ada komentar pada post ini