Bunda kaget dengan kebiasaan balita Anda yang pintar berbohong? Sebenarnya wajar saja jika balita usia 5 tahun berbohong tentang seuatu. Hanya Anda perlu memperhatikan penyebab ia berbohong:
Ada bohong untuk melihat reaksi lawan bicara (exploratory lying), yang dalam hal ini biasanya orang tuanya.
Berbohong untuk membesar-besarkan dirinya, yang sengaja dilakukan balita untuk meningkatkan rasa percaya dirinya di mata teman-temannya dengan harapan ia diperhitungkan atau diterima dalam kelompok.
Berbohong muncul pula karena imajinasinya yang berkembang pesat. Padahal, sesungguhnya ia tidak berniat berbohong secara sadar.
Berbohong bisa juga karena balita ingin menutupi perbuatan. Misalnya, ketika ia merusak atau menumpahkan sesuatu, ia langsung mencari kambing hitam untuk menutupi perbuatannya.
Aman untuk jujur. Tiga penyebab pertama umumnya hilang sendiri sejalan dengan berlalunya waktu. Namun, dalam menghadapi kebohongan balita karena ingin menutupi sesuatu, tidak ada sikap lain yang lebih tepat selain menghadapinya dengan bijaksana.

Perhatikan lingkungan di sakitar rumah, adakah orang dewasa yang kerap mengkambinghitamkan orang lain ketika melakukan suatu kesalahan? Atau bisa juga karena reaksi dan sikap Anda terhadap ‘kesalahan’ yang membuatnya takut untuk berkata jujur. Balita juga takut Anda tidak mencintainya lagi jika Anda tahu apa yang dilakukannya. Ungkapkan padanya bahwa Anda lebih menghargai kejujurannya, ketimbang memikirkan tanaman hias yang berantakan.

Dengan memberi rasa aman pada anak untuk berkata jujur dan penjelasan pentingnya kejujuran dengan penjelasan yang mudah sesuai usianya, ia akan maninggalkan dorongan untuk berbohong.

semoga anak-anak kita tidak suka berbohong ya bunda :)