1. Praktekkan kebiasaan menjaga kesehatan gigi dan rongga mulut. Minimal setiap malam sebelum tidur, Anda dan anak menyikat gigi bersama di depan cermin. Bila perlu, bantu anak menyikat giginya. Tunjukkan pada anak apa yang akan dilakukan dokter gigi, misalnya menghitung giginya.
2. Perkenalkan anak pada profesi dokter gigi. Bacakan cerita atau putarkan film tentang kunjungan ke dokter gigi.
3. Bermain peran dokter gigi. Jadikan boneka anak sebagai pasien dan tunjukkan apa yang akan dilakukan dokter gigi pada si pasien. Beri giliran pada anak untuk berperan sebagai dokter gigi seperti Anda contohkan.
Pahami ketakutan anak. Biarkan anak bercerita tentang apa yang dia takutkan bila diajak ke dokter gigi. Bila anak takut sakit, misalnya, jelaskan bahwa dokter gigi akan bertindak lembut dan hati-hati sehingga dia merasa nyaman.
4. Lakukan “trial visit”. Luangkan waktu untuk memperkenalkan anak pada dokter gigi dan kamar prakteknya. Misalnya, ajak dia menemani Anda saat Anda periksa gigi. Melihat orang tuanya nyaman ketika dirawat giginya, terbiasa mencium aroma ruang rawat gigi, kenal operator, dan bunyi alat-alat dental; anak biasanya lebih berani untuk diperiksa giginya.
5. Bila mungkin, bawa anak ke dokter gigi spesialis anak. Dokter gigi ini biasanya memiliki peralatan dan dekorasi kamar praktek yang kid-friendly. Selain itu, dokter gigi spesialis anak paham dan berpengalaman menghadapi anak yang ketakutan. Misalnya, ia akan berkenalan dahulu dengan anak, melakukan pendekatan secara informatif dan bersahabat, lalu memperkenalkan alat-alat yang akan digunakan sehingga anak berani membuka mulutnya.
6. Pilih waktu yang tepat. Misalnya, pagi hari ketika anak biasanya lebih santai dan kooperatif. Lebih baik lagi, di hari Anda tidak bekerja, misalnya di akhir pekan, sehingga Anda punya waktu lebih banyak dan bisa lebih fokus menemaninya ke dokter gigi.
7. Biarkan anak membawa mainan atau benda favoritnya. Keberadaan benda-benda tersebut bisa membantunya lebih nyaman dan tenang.
8. Orang tua harus tenang. Proses belajar paling sederhana yang dilakukan anak adalah mengamati perilaku orang lain, terutama orang tuanya. Bila Anda ingin menghilangkan rasa takut anak, Anda harus tenang. Bila perlu, pangku anak Anda yang berusia di bawah 3 tahun selama giginya diperiksa dokter.
9. Bangun rasa percaya anak. Bila pada kunjungan pertama Anda memangkunya, kunjungan berikut biarkan dia duduk sendiri di kursi periksa. Dengan begitu, muncul dorongan dalam diri anak untuk membangun hubungan yang hangat dengan dokter gigi tanpa rasa cemas.