Untuk mengajarkan anak bagaimana melakukan buang air kecil yang baik ada metode yang dinamakan Toilet Training. Metode ini dilakukan agar si anak dapat mengontrol buang air kecil dan buang air besarnya pada tempat yang ditentukan. metode ini mengajarkan anak terampil dalam mengkoordinasikan motoriknya. Metode ini dapat diajarkan pada usia 1 sampai 3 tahun. Jenis kelamin tidak mempengaruhi.
Tahapan dalam toilet training ini adalah :
1. membiasakan si kecil menggunakan toliet setiap buang air
2. Latih si kecil duduk di toilet dengan menggunakan pakaian lengkap. biarkan ia membiasakan dirinya dengan keadaan toilet sambil dijelaskan keguanaan toilet
3. Lakukan secara rutin setiap si kecil ingin buang air
4. Biasakan melakukannya setiap bangun tidur dan setelah makan
5. Bila sesekali mengmpol itu wajar dan mengulang yang diajarkan kembali
6. Pujilah setiap ia mendapatkan keberhasilan.
Bunda Uni Magdalena..
Mengajarkan si kecil untuk pipis di kamar mandi sejak dini adalah hal yang sangat baik. Kegiatan ini biasa disebut sebagai toilet training. Hal ini penting dilakukan karena dapat membantu ia meraih kemandirian dalam hal aktivitas bantu dirinya kelak. Untuk melatih si kecil pipis di kamar mandi ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan.
1. Perhatikan kesiapan aspek fisik si kecil. Pertama si kecil harus sudah bisa berdiri atau duduk sendiri.
2. Mulai hentikan penggunaan popok. Jika diawal ia lebih banyak mengompol hal ini wajar. Dari perilaku ngompol ini akan belajar tidak enaknya basah dan akhirnya akan berinisiatif mengatakan ingin pipis.
3. Kenali tanda-tanda si kecil ingin pipis. Misalnya pada beberapa anak ada yang menunjukkan tanda memegang vagina atau berdiri di sudut ruangan. Jika hal ini terjadi maka tanyakan kepada anak apakah ia ingin pipis, kemudian mintalah anak untuk menahannya sebentar dan mengajaknya untuk ke kamar mandi. Jangan minta anak untuk cepat-cepat ke kamar mandi karena hal tersebut tidak membantunya melatih kemampuan menahan pipis sementara waktu.
4. Selain melihat tanda-tanda fisik, anda juga bisa menjadwal anak untuk pergi ke kamar mandi setelah atau sebelum aktivitas tertentu. Misalnya setelah makan siang atau sebelum tidur siang dsb.
5. Jika si kecil belum mau ke kamar mandi, and bisa menggunakan alat bantu seperti potty yang diperuntukan untuk membantu anak menghadapi toilet training. Letakan potty di dekat kamar mandi kemudian secara bertahap di kamar mandi dan akhirnya bantu anak untuk mau mencoba duduk di toilet. Pastikan anda menggunakan alas toilet yang diperuntukan untuk anak kecil agar posisi duduknya nyaman.
6. Ajarkan anak untuk mengatakan keinginannya saat ia merasa hendak pipis.
7. Berikan pujian atau hadiah kecil saat si kecil sudah bisa melakukannya.
Yang juga perlu bunda ingat, mengajarkan anak untuk aktivitas ini perlu waktu dan kesabaran. Lakukan dengan penuh kesabaran karena toilet training yang dilakukan dengan cara yang keras hanya akan membawa masalah di kemudian hari.
Selamat mencoba
Terakhir dibalas oleh - 17 February 2015, 11:21 AM
Lihat Kategori Lain Forum Ibu & Balita
Cara Cek Nomor Anggota
Sudah punya nomor anggota tapi lupa nomornya? Cek nomor anggota Ibu dengan cara:
Kirim SMS ke 0811 860 8111/ 0817 660 811 dengan format:
FF#NOMOR#Nomor HP yang terdaftar di Ibu & Balita
Contoh: FF#NOMOR#08137869021
Keuntungan Menjadi Anggota Ibu&Balita
Dengan menjadi anggota Ibu&Balita, Ibu bisa mendapat keuntungan seperti: informasi terbaru mengenai kehamilan sampai tahap pertumbuhan si Kecil, kesempatan tanya jawab dengan pakar-pakar kami, dan berbincang dengan ibu-ibu lain tentang dunia si Kecil.
Selain itu, Ibu juga bisa memenangkan hadiah-hadiah menarik dengan mengikuti program poin dan hadiah Ibu&Balita.
Untuk info lebih lanjut, silakan buka halaman ini.
Pemberian ASI merupakan nutrisi terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat. Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan merupakan cara optimal untuk memberi makan kepada bayi. Setelah itu bayi harus menerima makanan pelengkap dengan terus menyusu hingga dua tahun atau lebih.
Nutrisi ibu yang baik membantu mempertahankan persediaan dan kualitas ASI yang memadai.
Pengenalan pemberian susu botol secara tidak benar, sebagian atau seluruhnya, atau makanan dan minuman pelengkap lainnya dapat memberikan dampak negatif pada proses menyusui, yang mungkin tidak dapat dipulihkan lagi.
Konsultasikan dengan dokter Anda dan pertimbangkan implikasi sosial dan finansial sebelum memutuskan untuk menggunakan pengganti ASI atau jika Anda mengalami kesulitan dalam menyusui.
Ikuti petunjuk penggunaan, persiapan dan penyimpanan pengganti ASI atau makanan dan minuman komplementer lainnya dengan hati-hati karena penggunaan yang tidak tepat atau tidak diperlukan dapat menimbulkan bahaya terhadap kesehatan.
12 July 2010, 16:56 PM
Untuk mengajarkan anak bagaimana melakukan buang air kecil yang baik ada metode yang dinamakan Toilet Training. Metode ini dilakukan agar si anak dapat mengontrol buang air kecil dan buang air besarnya pada tempat yang ditentukan. metode ini mengajarkan anak terampil dalam mengkoordinasikan motoriknya. Metode ini dapat diajarkan pada usia 1 sampai 3 tahun. Jenis kelamin tidak mempengaruhi.
Tahapan dalam toilet training ini adalah :
1. membiasakan si kecil menggunakan toliet setiap buang air
2. Latih si kecil duduk di toilet dengan menggunakan pakaian lengkap. biarkan ia membiasakan dirinya dengan keadaan toilet sambil dijelaskan keguanaan toilet
3. Lakukan secara rutin setiap si kecil ingin buang air
4. Biasakan melakukannya setiap bangun tidur dan setelah makan
5. Bila sesekali mengmpol itu wajar dan mengulang yang diajarkan kembali
6. Pujilah setiap ia mendapatkan keberhasilan.
Nah Ibu Ibu Yuni selamat mencoba.
12 July 2010, 16:09 PM
Mengajarkan si kecil untuk pipis di kamar mandi sejak dini adalah hal yang sangat baik. Kegiatan ini biasa disebut sebagai toilet training. Hal ini penting dilakukan karena dapat membantu ia meraih kemandirian dalam hal aktivitas bantu dirinya kelak. Untuk melatih si kecil pipis di kamar mandi ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan.
1. Perhatikan kesiapan aspek fisik si kecil. Pertama si kecil harus sudah bisa berdiri atau duduk sendiri.
2. Mulai hentikan penggunaan popok. Jika diawal ia lebih banyak mengompol hal ini wajar. Dari perilaku ngompol ini akan belajar tidak enaknya basah dan akhirnya akan berinisiatif mengatakan ingin pipis.
3. Kenali tanda-tanda si kecil ingin pipis. Misalnya pada beberapa anak ada yang menunjukkan tanda memegang vagina atau berdiri di sudut ruangan. Jika hal ini terjadi maka tanyakan kepada anak apakah ia ingin pipis, kemudian mintalah anak untuk menahannya sebentar dan mengajaknya untuk ke kamar mandi. Jangan minta anak untuk cepat-cepat ke kamar mandi karena hal tersebut tidak membantunya melatih kemampuan menahan pipis sementara waktu.
4. Selain melihat tanda-tanda fisik, anda juga bisa menjadwal anak untuk pergi ke kamar mandi setelah atau sebelum aktivitas tertentu. Misalnya setelah makan siang atau sebelum tidur siang dsb.
5. Jika si kecil belum mau ke kamar mandi, and bisa menggunakan alat bantu seperti potty yang diperuntukan untuk membantu anak menghadapi toilet training. Letakan potty di dekat kamar mandi kemudian secara bertahap di kamar mandi dan akhirnya bantu anak untuk mau mencoba duduk di toilet. Pastikan anda menggunakan alas toilet yang diperuntukan untuk anak kecil agar posisi duduknya nyaman.
6. Ajarkan anak untuk mengatakan keinginannya saat ia merasa hendak pipis.
7. Berikan pujian atau hadiah kecil saat si kecil sudah bisa melakukannya.
Yang juga perlu bunda ingat, mengajarkan anak untuk aktivitas ini perlu waktu dan kesabaran. Lakukan dengan penuh kesabaran karena toilet training yang dilakukan dengan cara yang keras hanya akan membawa masalah di kemudian hari.
Selamat mencoba