Bagaimana Cara Mengenali Bakat Dan Minat Balita ?
oleh Seseorang, 24 March 2012, 17:26 PM
dear bunda,
saya ingin menanyakan beberapa hal,
1. bagaimana cara kita mengenali bakat dan minat anak pada usia Balita, sehingga kita dapat mengarahkannya sesuai bakat yang dimilikinya ?
2. dapatkah kita menumbuhkan minat dan bakat anak sesuai dengan yang kita inginkan, bolehkah seperti itu ?
Ada 4 komentar pada diskusi ini
25 March 2012, 13:02 PM
Kemudian secara bertahap mencapai 80% pada usia 8 tahun.Kreativitas anak mulai meningkat pada usia 3 tahun dan mencapai puncaknya pada usia 4,5 tahun.
Kreativitas anak akan menurun apa bila tidak diupayakan perkembangan potensi kecerdasannya.
Pakar Psikologi anak menyatakan bahwa usia balita merupakan masa penting bagi perkembangan potensi seorang anak,termasuk percaya dirinya.Perkembangan potensi anak sanga dipengaruhi oleh lingkungan disekitarnya,karena anak akan dengan cepat menirukan dan belajar dari apa yang dilihat,didengar dan dirasakan.
Dengan demikian merupakan kewajiban kita para orangtua untuk menciptakan lingkungan yang kondusif,tempat anak tumbuh dengan nyaman,sehingga dapat memancing keluar potensi dirinya,kecerdasan dan percaya dirinya.
Disamping itu orangtua perlu memahami tahap perkembangan anak serta kebutuhan pengembangan potensi kecerdasan dari setiap tahap.
Pada masa-masa penting pertumbuhan tersebut,anak memerlukan asupan makanan bergizi yg cukup,disertai kasih sayang dan perhatian orangtua.Kesemuanya ini berguna untuk akan menunjang pertumbuhan otak dan cara berfikir anak.
Dari hasil penelitian,ternyata kecerdasan anak tidak dapat tumbuh dengan sendirinya,tetapi harus dirangsang.
Misalnya,untuk mengembangkan kemampuan berbahasa pada anak,maka orangtua harus rajin memjalin percakapan dengan sang anak.Saat anak masih bayi,tetaplah mengajaknya berbicara dengan suara yg halus,meski pun anak belum mengerti.
Anak dapat dirangsang untuk mengembangkan daya Imajinasinya,dengan mendengarkan dongeng dari ibunya.Misalnya,dari dongeng yang di dengar,anak akan membayangkan peri cantik yang baik hati atau kancil yang cerdik.
Kemudian secara tidak langsung anak juga dapat diajak untuk melontarkan gagasannya pada satu masalah.Orangtua perlu membiasakan melibatkan anak dalam pengambilan keputusan,khususnya menyangkut kepentingan dirinya sendiri,misalnya,menentukan makanan dan pakaian yg disukai,serta mengajak anak untuk mengomentari berbagai peristiwa,akan memacu anak untuk terus berfikir mengembangkan gagasannya.
Sejak usia dini,anak juga sudah dapat diperkenalkan pada kegiatan membaca dan menulis.Misalnya dengan cara membuat tulisan nama benda pada karton dan menempelkan tulisan tersebut pada benda yang dimaksud.
Ini dapat merangsang daya ingat anak terhadap benda tersebut sekaligus memperkenalkan anak akan bentuk huruf dan tulisan.
Untuk memacu kemampuan dasar matematika,anak dapat diperkenalkan pada konsep matematika secara sederhana,misalnya menghitung jumlah anak tangga,mengukur panjang meja dengan jengkal si anak, mengukur tinggi dan berat badannya sendiri.
Kegiatan dalam mengembangkan potensi kecerdasan anak hendaknya dilakukan dengan cara bermain,sehingga anak merasakan sebagai kreativitas yg menyenangkan.
Jangan sampai anak merasa dipaksa harus belajar menulis,membaca dan belajar berhitung.
Orangtua harus dapat menciptakan suasana bermain yg dapat menumbuhkan hasrat ingin tahu yg besar serta kemampuan logika yg baik.
Selain itu,anak harus dapat perasaannya dengan bebas,seperti rasa marah,sedih,takut dan kecewa dakam keadaan wajar.
Orangtua harus dapat berperan sebagai teman serta mendengarkannya,bukan Justru semakin menyudutkan sang anak.
24 March 2012, 19:11 PM
24 March 2012, 18:21 PM
saya masih belum terlalu mengenali bakat dan minat anak saya nurul zikra (4th), soale dari hari-kehari kesukaan anak selalu berubah-ubah...dan anaknya klihatannya cepat bosan..he
belum pernah sih nyoba tes bakat dengan bantuan teknologi...
24 March 2012, 18:08 PM
Selain itu, faktor keturunan (gen) dan lingkungan sekitar juga bisa menjadi bahan pertimbangan lainnya.
Misalnya saja pada orang tua yang suka bermusik dan hidup di lingkungan musisi. Rata-rata bakat dan potensi yang dimiliki anak keturunannya tidak jauh-jauh dari kemampuan bermusik yang sama dengan orang tuanya.
potensi anak tidak hanya dilakukan dari pandangan mata saja. Untuk mengenali bakat dan potensi anak seakurat mungkin diperlukan tenaga ahli atau bahkan teknologi. Tak heran jika saat ini banyak penawaran tes-tes untuk mengetahui bakat dan potensi anak, baik melalui tes tertulis, wawancara atau metode lainnya.Salah satu cara untuk mengetahui bakat dan potensi anak yang saat ini bisa dilakukan oleh para orang tua adalah melalui deteksi sidik jari (fingerprints). Mengenali bakat dan potensi anak melalui sidik jari ini dikenal sebagai teknologi