Ketika anak belajar berjalan, banyak orangtua langsung membelikan babywalker. Namun kini banyak pula yang mengatakan alat ini berbahaya bagi bayi. Benarkah?

Berdiri adalah salah satu tahapan perkembangan motorik kasar bayi, yang biasanya berlangsung pada usia 8-9 bulan. Anak mulai belajar berjalan di atas usia 9 bulan. Namun demikian, setiap anak merupakan individu yang unik, sehingga punya ‘pace’ tertentu. Ada yang sudah berjalan sebelum usia 1 tahun, ada pula yang baru berjalan pada usia 15-18 bulan.

Ada yang penuh percaya diri dan ingin segera berpindah dari satu tempat ke tempat lain; namun ada anak yang ingin benar-benar yakin kalau ‘berdiri dan berjalan’ adalah tindakan yang ‘aman’ dan tidak membahayakan dirinya.

Ada pula anak yang begitu tertantang untuk bisa berdiri dan berjalan seperti anak besar dan orang dewasa. Ada juga anak yang merasa tak perlu terburu-buru membuktikan bahwa dia juga bisa seperti anak besar.

Nah, jadi tunggu saja kesiapan anak muncul dengan sendirinya. Jadi ketika bayi sudah merasa siap untuk berdiri, Anda tidak perlu cemas bunda, karena hal ini tidak berbahaya. Anak tidak akan berdiri, kalau motoriknya memang belum kuat. Yang justru berbahaya adalah babywalker-nya.

Pemakaian babywalker terbukti meningkatkan tingkat kecelakaan jatuh pada bayi, tidak membantu mempercepat kemampuan anak untuk berjalan serta tidak merangsang ‘kerja’ otot paha dan kaki dengan baik. Ini sebabnya di banyak negara maju, pemakaian babywalker sudah dilarang.

Jadi? Sebaiknya, jangan gunakan babywalker. Biarkan anak berdiri berpegangan pada tangan Anda atau benda kokoh di sekitarnya. Begitu merasa nyaman dan percaya diri, ia akan mencoba berpindah tempat alias merambat –dan akhirnya berjalan juga