Soal warna dan kejernihan, jangan harapkan ASI sama putih dan bagusnya seperti susu kaleng. Bila ASI encer, keruh dan kuning, bukan berarti kualitasnya jelek. Rasa ASI juga sepet-sepet dan bayi tetap saja mengisapnya karena refleks, dia belum mengerti soal taste.
ASI tergantung pula dari apa yang dimakan ibu. Jika ibu banyak makan protein, memang warnanya agak sedikit keruh. Tapi, tak apa-apa. Dalam hal makanan, bagi ibu tak ada pantangan. Misal, tak ada kepercayaan kalau ibu banyak makan cabe nanti bayinya mencret. Yang mencret bukan bayinya tapi ibunya. Jadi, ibu boleh makan apa saja; yang manis, asin, asam, silakan. Begitu pun minuman, boleh soft drink, kopi, teh, susu, dan lainnya, asalkan jangan minum alkohol.
Pada etnis Tionghoa ada tradisi makan ayam arak. Nah, seringkali ini membuat bayinya jadi kuning, begitu pula dengan jamu. Memang sebagian besar ingridient jamu masuk ke dalam ASI dan dikonsumsi pula oleh si bayi hingga menyebabkan bayi jadi kuning. Tak berbahaya tapi membuat tak nyaman bagi orang tua karena bayinya kuning.