Apakah Perceraian Orang Tua Mempengaruhi Psikologis Anak??

terimakasih buat semua bunda yang baik, saya khawatir jika perceraian saya dan suami akan mempengaruhi psikologis dan kecerdasan ell nantinya, semoga saja tidak banyak dampak buruk dari peristiwa ini, karna saya yakin semua orang tua pasti selalu ingin yang terbaik untuk buah hatinya :)

Dampak psikologis dari perceraian terhadap anak - anak

Dampak psikologis dari perceraian terhadap anak - anak ini bisa bermacam - macam. Anak - anak yang orang tuanya bercerai biasanya menderita berbagai masalah psikologis, antara lain seperti :

- memiliki rasa bersalah dan suka menyalahkan diri sendiri
- merasa tidak percaya diri atau rendah diri
- merasa tidak diinginkan atau ditolak oleh orang tuanya
- merasa tidak merasa aman dan sendirian / kesepian

Perasaan - perasaan di atas yang dimiliki anak hasil perceraian dapat memicu timbulnya perkembangan perilaku seperti :
- depresi dan suka memberontak
- pendiam, tidak ceria dan suka bersedih
- mudah marah, agresif, suka mengamuk berbuat kerusakan atau bertindak kasar
- sulit berkonsentrasi dalam belajar yang dapat mengakibatkan prestasi sekolah menurun
- takut memulai hubungan dengan lawan jenis karena takut gagal seperti orang tuanya

Penting untuk diketahui bahwa dampak perceraian terhadap anak di setiap keluarga tidak selalu sama, karena setiap orang tua dan anak berbeda. Pada beberapa anak, mereka tidak hanya akan mendapat dampak psikologis ketika kecil saja, tetapi juga dampaknya dapat berlanjut sampai mereka dewasa juga.

Anak korban perceraian yang berhasil melalui proses adaptasi, tidak akan mengalami kesulitan yang berarti ketika meneruskan kehidupannya ke masa perkembangan selanjutnya. Tetapi bagi anak yang gagal beradaptasi dengan lingkungan baru setelah perceraian, maka anak akan membawa dampak ini hingga dewasa seperti perasaan ditolak, tidak percaya diri dan tidak dicintai.

semoga bermanfaat ya bun

ini pengalaman dr kakak sy sebenarnya...dia juga bercerai ma suaminya stlh anak mereka lahir..dlm pertumbuhan anak mereka, kecerdasannya tidak terpengaruhi, psikologisnya lah yg agak terpengaruhi, karena dia tidak mengenal sosok seorang ayah, dia hanya kenal ma Bunda nya, jd dlm pergaulan dia agak nakal n semaunya sendiri..apa yg dia mau harus dibelikan atau disediakan..tp bagi saya semuanya tergantung lingkungan juga Bunda, walaupun mgkn ortu berpisah, tp apabila kasih sayang dr ibu dan keluarga disekitarnya sllu berlimpah Insya Alloh tdk akan mempengaruhi perkembangan seorang anak...

Menjalani hdp rmh tga mang g semudah membalikkn telapak tangan y Bund..,y wlpun smp skrg saya g ad mslh (mdh2n semua kn slalu baik2 aj),tp saya hny berjauhan aj dg suami,tu jg sedikit mempngaruhi perkembangan psikologis anak saya yg sering drumah brsama kakek n nenekny skrg,krn saya jg bkrja dia jd lebih nakal n bandel g sprt dulu wkt suami saya lum bekerja jauh dr rmh,klo dulu sekali dkasih tau sm ayah ibuny dia langsung nurut tp skrg rewelny g ktulungan,ap2 must harus..,mang masalah orgtua ckp mempengaruhi tumbuh kembang si kecil,tp seiring wkt mungk ad saatny nti dia tau sendiri,agar dia bs lebih dewasa menyikapiny...

hai bunda,, salam kenal,,, permasalahan yg sama .... klo kayla sejak lahir mmg g pnah lihat ayahnya bisa dbilang jarang,,,,, jadi peran saya drumah jg double bun.. bisa lembut bisa jg galak,,,, kurang kasih sayang ayahnya bs dganti peran kakek/nenek.... klo sudah besar sih ijinkan anak bertemu dg ayahnya y 1 minggu sekali... jd anak tau nya kita tdk ada masalah apa2...jgn bebani anak dg permasalahan orang tua,, yg memang dya tdk pperlu tahu :)