Sindrom Asperger (SA) termasuk gangguan perkembangan yang mempengaruhi kemampuan seorang anak untuk bersosialisasi dan berkomunikasi. Anak laki-laki 3-4 kali lebih banyak terkena dibandingkan anak wanita.
Tanda dan gejala anak SA antara lain :
Problem sosialisasi :
o Anak SA sebenarnya ingin berteman tetapi sering ditolak atau diejek oleh teman-temannya.
o Kurang atau tidak mengerti bagaimana perasaan orang lain.
o Tidak mengerti humor dan norma-norma sosial yang berlaku
o Menunjukkan perilaku yang tidak sesuai dengan norma sosial yang berlaku.
o Kurang fleksibel karena lebih suka pada rutinitas sehingga sulit beradaptasi.
Problem komunikasi :
o Dalam percakapan, anak SA akan lebih banyak bicara tentang hal yang diminatinya tanpa memperdulikan apakah lawan bicaranya tertarik atau mengerti apa yang dibicarakan.
o Tidak memahami komunikasi non verbal seperti ekspresi dan bahasa tubuh orang lain serta kurangnya kontak mata.
o Terobsesi pada hal-hal yang sangat spesifik seperti statistik, jadwal kereta, cuaca dll.
o Berbicara dengan suara yang monoton, datar, formal dengan kecepatan yang lambat atau cepat.
o Kurang mampu berkomunikasi dua arah.
o Kerap menginterupsi pembicaraan.
Problem motorik dan sensorik:
o Koordinasi motorik halus yang kurang atau clumsy (canggung)
o Kurang dapat menjaga keseimbangan dan meniru gerakan yang bersifat cepat, halus dan ritmik serta tulisan tangan yang tidak rapi,
o Sensitif terdahadap suara, raba, rasa, cahaya, bau, nyeri dan suhu serta tekstur makanan.
Penyebab SA belum banyak diketahui, diduga karena faktor genetik dan kelainan struktural daerah tertentu di otak.