Bayi bisa bahasa isyarat. Benar, berdasarkan hasil penelitian beberapa ahli perkembangan anak, di antaranya Linda Acredolo dan Susan Goodwyn dari National Institutes of Health, Amerika Serikat. Bahasa isyarat bayi, menurut Monta Z. Briant, pengarang buku Baby Sign Language Basics, adalah praktek penggunaan gerakan simbolis untuk mengembangkan interaksi verbal ibu dengan bayinya. Karena penelitiannya dilakukan di Amerika, tak heran bila bahasa simbolis yang digunakan adalah American Sign Language.

Dalam buku tersebut, Briant menunjukkan 60 gerakan isyarat yang bermakna. Misalnya, gerakan berupa satu tangan yang diletakkan di atas tangan yang lain dan diayunkan dari sisi ke sisi seolah sedang mengayun seorang bayi adalah isyarat untuk BAYI, atau tangan membentuk lingkaran dengan jari-jari ahgak direnggangkan sambil mendekatkan kedua tangan seperti sedang memegang bola bermakna BOLA. Walaupun disebut bahasa isyarat, Briant menolak bila dikatakan bahasa isyarat bayi ini membuat para ibu menjadi sulit. Sebab, ?bahasa isyarat bayi adalah versi obrolan bayi, yang semua orang memiliki pengertian yang universal.? Menurut ibu satu anak ini, mempelajari bahasa isyarat bayi tidak akan menghambat kemampuan bayi berbahasa normal nantinya. Ibarat bayi yang bisa merangkak, yang tidak akan menghambat kemampuannya untuk berjalan. Malah, sebelum bisa berbahasa dengan normal, ibu dan bayi yang bisa berbahasa isyarat dapat berkomunikasi lebih dini dalam hidupnya. Hasil penelitian Acredolo dan Goodwyn pada 140 keluarga yag dipilih acak juga menemukan bahwa bayi-bayi yang bisa berbahasa isyarat menjadi lebih percaya diri, mengurangi frustrasi orang tua dan bayinya sendiri, meningkatkan keterampilan berbahasa, memperkuat ikatan dan memperkaya interaksi orangtua-anak, serta meningkatkan IQ. Tertarik untuk mencoba? (hannie)


Sumber : infobunda.com