Apa Yang Harus Dilakukan Jika ASI Tidak Keluar
oleh Seseorang, 13 Tahun Yang Lalu
Setiap wanita yang melahirkan, maka tubuhnya akan memproduksi air susu ibu yang dibutuhkan oleh bayinya. Sebenarnya hampir semua wanita bisa menyusui bayinya, hanya sedikit yang tidak bisa.
Berapapun volume ASI yang dibutuhkan bayi, maka payudara ibu menyusui dapat menghasilkan sesuai yang dibutuhkan. Namun ada sebagian wanita yang merasa sedih dan bingung karena payudaranya hanya mengeluarkan ASI sedikit bahkan ASI tidak keluar.
Sebaiknya ibu menyusui jangan terburu-buru memastikan bahwa ASI-nya hanya sedikit atau tidak keluar, apalagi jika baru beberapa hari setelah melahirkan. Ada beberapa hal yang mungkin saja menyebabkan ASI tidak keluar atau hanya sedikit. Antara lain nutrisi makanan ibu menyusui kurang memenuhi kebutuhan tubuhnya yang sedang menyusui.
Seringkali wanita yang menyusui dan bahkan suaminya sangat memperhatikan bayinya, namun kondisi ibunya kurang diperhatikan. Padahal kondisi ibu yang sehat sangat berpengaruh pada kondisi sang bayi. Kurang makan sayur-sayuran, buah, dan daging dapat mempengaruhi produksi air susu. Sebab yang lain adalah ibu menyusui mengalami stres pasca melahirkan atau kelelahan. Stres karena memikirkan ASI sedikit juga
berpengaruh pada produksi hormon prolaktin.
Selain itu cara menyusui yang kurang baik juga dapat menyebabkan produksi ASI tidak banyak. Memberi ASI dengan menentukan waktunya dapat membatasi produksi ASI karena payudara kurang sering dirangsang untuk mengeluarkan ASI. Oleh sebab itu maka hal-hal tersebut hendaknya dihindari oleh para ibu menyusui. Berikut ini hal-hal yang perlu dilakukan jika ASI tidak keluar atau sedikit:
1. Stres bisa memperlambat produksi ASI, oleh karena itu hendaknya ibu menyusui selalu berusaha untuk tetap tenang dan santai, jangan terlalu memikirkan ASI yang sedikit. Hindari juga kelelahan karena bekerja berat atau kurang tidur. Peran suami sangat besar dalam membesarkan hati istri dan membantunya dalam menyelesaikan pekerjaan rumah.
2. Mengkonsumsi makanan yang cukup dalam hal gizi dan kalorinya. Perbanyak makan sayur-sayuran, buah, daging, ikan, tahu, tempe, kacang-kacangan, susu sapi segar, dan sebagainya. Salah satu jenis sayuran yang dipercaya bermanfaat untuk memperbanyak produksi ASI adalah daun katuk. Daun ini dapat dimakan sebagai lalapan ataupun dimasak dengan sayur yang lain. Hindari makanan yang banyak mengandung pengawet, pewarna, monosodiun glutamat, dan bahan tambahan makanan yang lainnya.
3. Jagalah kebersihan dan kesehatan tubuh ibu menyusui, usahakan mandi 2 kali dalam sehari jika bisa keramas tiap hari. Bersihkan puting payudara dengan air hangat supaya kotoran yang menutupinya hilang, kemudian pijat-pijat dengan lembut.
4. Menyusui anak harus dengan cara yang benar baik caranya, posisi, ataupun waktunya. Kedua puting susu harus dihisap oleh bayi secara bergantian, jangan hanya menyusui dengan satu puting saja. Tidak perlu menjadwalkan kapan bayi diberi air susu. Beri ASI kapanpun bayi memintanya, bahkan walaupun bayi tidak meminta karena ASI dapat mencegah bayi kuning. Semakin sering ASI diminum, maka semakin banyak pula ASI diproduksi. Jangan khawatir kehabisan ASI, karena ketika payudara kosong maka akan segera terisi kembali. Namun hal ini juga dibantu dengan makan yang cukup.
5. Jika bayi jarang menyusu, maka peraslah susu dengan tangan atau alat sedot. Cara ini bertujuan supaya payudara terus terangsang untuk memproduksi ASI.
6. Banyak berdo’a supaya hati merasa tenang dan pikiran rileks.
Ada 0 komentar pada diskusi ini
Belum ada komentar pada post ini